Maksimalkan penanganan banjir, DKI keruk 835 ribu kubik lumpur

12 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta sudah mengeruk sekitar 835 ribu kubik sedimen dan lumpur di waduk, sungai, situ hingga embung di berbagai lokasi di Jakarta sebagai bagian dari upaya memaksimalkan penanganan banjir.

"Sampai dengan saat ini (per 12 Desember 2025), kami sudah keruk kurang lebih 835 ribu m3 pengerukan baik itu sekali lagi di sungai, di saluran, di waduk, maupun di saluran-saluran mikro," ujar Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Nugraharyadi.

Hal itu disampaikan dalam siniar terkait "Upaya Mitigasi Supaya Curah Hujan Tinggi Teratasi" yang dipantau di Jakarta, Minggu.

Embung, situ maupun embung berfungsi menahan air hujan sekaligus tampungan sementara. Beberapa di antaranya telah direvitalisasi antara lain Waduk Aseni di Jakarta Barat, Waduk Giri Kencana di Jakarta Timur, serta Embung Lapangan Merah di Jakarta Selatan.

"Polder yang sudah terbangun ada 52 polder, targetnya ada 70 polder yang akan kami bangun nanti," katanya.

Selain pengerukan lumpur, Dinas SDA DKI Jakarta juga menyiagakan pompa-pompa banjir, baik permanen (stasioner) maupun pompa-pompa bergerak (mobile) di berbagai wilayah, khususnya di lokasi-lokasi rawan genangan.

Saat ini terdapat 612 unit pompa permanen yang tersebar di 211 rumah pompa serta sekitar 590 pompa bergerak serta 260 alat berat untuk mengeruk lumpur.

Baca juga: Jakarta tingkatkan antisipasi bencana

Merujuk pemetaan yang sudah dilakukan, kurang lebih terdapat sekitar 261 titik genangan di DKI Jakarta dan ini menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta.

Upaya lain yang juga dilakukan untuk mengurangi risiko banjir di Jakarta, yakni normalisasi Sungai Ciliwung dengan target untuk total sepanjang 33,69 kilometer (km).

"Kami sudah merealisasikan 17,14 km, sisa yang belum dinormalisasi itu kurang lebih 16,55 kilometer. Kami segerakan untuk pembebasan tanahnya," kata dia.

Hal itu menjadi kewenangan dari Pemprov DKI dalam hal ini Dinas SDA, sementara pembangunan fisiknya untuk normalisasi (kewenangan) dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Baca juga: Tanggul Mutiara di Jakarta dibeton agar tak rembes lagi

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |