Mahasiswa USK Aceh kembangkan membran antibakterial dari daun mimba

1 month ago 13

Banda Aceh (ANTARA) - Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) mengembangkan membran antibakterial ramah lingkungan berbahan dasar daun mimba untuk mengatasi limbah antibiotik.

"Saat ini, tim sedang menuntaskan tahap pengujian kinerja membran di Laboratorium Teknik Kimia USK," kata Ketua Kelompok PKM Jurusan Teknik Kimia USK Banda Aceh Haziqia Aulia Putri di Banda Aceh, Rabu.

Tim PKM dari Jurusan Teknik Kimia ini terdiri atas tiga orang yang diketuai oleh Haziqia Aulia Putri, dan dua rekan lainnya sebagai anggota yakni A.R Yana Sunarti dan Sheila Rizkia Azzahra.

Saat ini, mereka sedang mengembangkan membran Poliviniliden fluorida (PVDF) yang dimodifikasi dengan graphene oxide dan ekstrak daun mimba (Azadirachta indica), sebagai solusi inovatif membantu menekan pencemaran limbah antibiotik yang semakin memprihatinkan.

Ia mengatakan dalam pengembangan ini, mereka memadukan teknologi modern dengan potensi bahan alam untuk menghasilkan membran filtrasi yang lebih efektif sekaligus ramah lingkungan.

“Selain lebih efektif, kami ingin teknologi ini tetap ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan alami yang mudah diperoleh, seperti daun mimba,” ujarnya.

Ia mengatakan daun mimba sudah lama dikenal mempunyai sifat antibakterial alami.

Baca juga: BRIN buka program magang untuk mahasiswa dari berbagai program studi

Oleh karena itu, mereka menggabungkan keunggulan ini dengan material modern, seperti graphene oxide.

"Langkah ini dilakukan supaya daya saring membran jadi lebih maksimal tanpa meninggalkan prinsip keberlanjutan,” katanya.

Dirinya menjelaskan sisa antibiotik di perairan bukan permasalahan biasa, karena limbah ini kerap terbuang tanpa pengolahan memadai, dan bisa memicu resistensi bakteri, serta mengancam ekosistem air.

Oleh karena itu, inovasi membran ini diharapkan menjadi salah satu jawaban untuk meningkatkan kualitas air melalui teknologi penyisihan limbah yang praktis dan mudah diterapkan di instalasi pengolahan air industri maupun rumah tangga.

Ia menyatakan optimistis hasil penelitian yang sedang dalam tahapan pengujian ini bisa membuka peluang riset lanjutan dan kolaborasi yang lebih luas ke depannya.

Terkait riset ini, mereka juga aktif membagikan update proses uji coba, dan berbagai informasi seputar teknologi membran melalui akun Instagram resmi @goxmimba.membran.

Melalui riset ini, kata dia, mereka ingin membuktikan bahwa inovasi ini bisa menjadi langkah kecil serta kontribusi mahasiswa dalam menjaga lingkungan.

"Harapannya, langkah kecil ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berkarya, berkontribusi, dan membawa perubahan nyata bagi lingkungan," demikian Haziqia..

Baca juga: Mendiktisaintek ajak BEM ikut proyek riset, dukung pembangunan iptek

Baca juga: Universitas DLI perluas pengalaman belajar mahasiswa secara global

Baca juga: KBRI Tokyo ajak mahasiswa terus mengasah semangat riset

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |