LSF RI luncurkan laman perfilman yang aksesibel disabilitas

1 month ago 6

Jakarta (ANTARA) - Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI) meluncurkan laman yang menghadirkan informasi hingga literasi terutama terkait perfilman dengan layanan inklusif yang aksesibel oleh semua kalangan termasuk penyandang disabilitas.

"LSF sebagai lembaga negara yang memajukan industri maka perlu menyediakan data untuk semua yang bisa diakses secara universal siapapun dan bagaimanapun aksesnya," kata Ketua LSF Dr. Naswardi, MM, ME, dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis.

Naswardi menjelaskan laman baru tersebut merupakan komitmen LSF dalam menghadirkan layanan keterbukaan informasi publik sebagai lembaga negara yang masuk di dalam kategori tingkat kepatuhan pelayanan publik sehingga dapat diakses oleh semua masyarakat.

Baca juga: LSF berperan lindungi masyarakat dari film yang tidak sesuai norma

"Aksesnya itu adalah akses untuk semua masyarakat tanpa ada diskriminasi dan ini adalah bagian dari keterbukaan informasi publik sebagai lembaga negara yang independen yang bertanggung jawab kepada presiden," tutur dia.

Adapun laman LSF akan berisi seperti mengenai film terbaru yang akan tayang, panduan film sebagai bagian informasi dan literasi menonton, hingga para sineas yang ingin mendaftarkan karya filmnya bisa melalui fitur Sistem Administrasi Sensor Berbasis Elektronik (e-SiAS).

"Kami menyediakan fitur layanan yang ramah bisa diakses oleh sahabat-sahabat kami dari disabilitas. Akses terhadap informasi film, literasi, dan juga klasifikasi usia film. Dan kita juga menyediakan data dan layanan untuk teman-teman mudah di dalam mendaftarkan film untuk mendapatkan surat tanda lulus sensor," jelas dia.

Baca juga: LSF: Penyensoran film bagian dari edukasi publik

Laman terbaru LSF bisa diakses melalui https://lsf.go.id/ yang dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan aksesibilitas digital, dengan sejumlah fitur yang dapat diakses oleh pengguna dengan berbagai ragam disabilitas, antara lain pengaturan kontras warna yang ramah disabilitas penglihatan (low vision dan defisiensi penglihatan warna), penyesuaian ukuran teks, fokus pada elemen yang sedang dipilih.

Terdapat mode tampilan ramah disleksia dengan mengganti font menjadi jenis huruf yang ramah bagi penyandang disleksia untuk membantu kelancaran membaca, juga tampilan bebas gangguan (Reading Guide & Line Focus) untuk membantu pengguna dengan gangguan konsentrasi atau neurodivergent hingga navigasi keyboard tombol papan ketik (tab, enter, panah), tanpa perlu menggunakan tetikus.

Baca juga: LSF gelar acara nobar untuk kampanyekan gerakan sensor mandiri

Baca juga: LSF komitmen lindungi masyarakat melalui penyensoran bertanggung jawab

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |