Mentan pastikan ekosistem peternakan nasional libatkan peternak kecil

1 hour ago 1

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, pembangunan ekosistem peternakan nasional akan melibatkan peternak kecil sebagai bagian penting dari sistem rantai pasok guna menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan peternak.

Amran ditemui seusai penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Percepatan Pembangunan Gudang Perum Bulog di Kantor Kemenko Pangan Jakarta, Selasa menjelaskan dalam skema ini, BUMN akan berperan di sektor hulu mulai dari penyediaan grandparent stock, parent stock, hingga final stock sebagai dasar penguatan industri perunggasan nasional.

Sementara itu, peternakan kecil akan difokuskan pada sektor hilir, sehingga mereka tetap menjadi bagian utama dalam rantai produksi sekaligus penerima manfaat langsung dari stabilitas harga pakan dan DOC.

"Sekarang ini perlu saya jelasin, ini ekosistem ini nanti BUMN bergerak di hulu. Jadi mulai grandparent stock, parent stock, final stock. Kemudian semua yang di hilir itu adalah peternakan kecil, ini menjamin pakan untuk peternakan kecil stabil, menjamin juga DOC (day old chick) stabil," kata Mentan.

Menurut Amran, selama ini peternak kecil kerap menghadapi fluktuasi harga yang ekstrem, sehingga langkah ini diambil agar mereka tidak lagi mengalami kerugian akibat jatuhnya harga ayam atau telur.

Baca juga: Mentan: Peternakan mini bantu pemenuhan pangan bergizi di Indonesia

Ia mencontohkan, harga ayam pernah turun hingga Rp18 ribu per kilogram, yang menyebabkan banyak peternak kecil kesulitan bertahan karena biaya produksi tidak seimbang dengan harga jual.

Melalui ekosistem baru ini, pemerintah memastikan harga di tingkat peternak tetap menguntungkan, sementara harga di tingkat konsumen tetap stabil dan terjangkau tanpa mengorbankan salah satu pihak.

Amran menegaskan, mekanisme kerja sama ini akan dijalankan dengan integrasi menyeluruh mulai dari pabrik pakan, DOC, vaksin, hingga pengolahan hasil yang seluruhnya melibatkan BUMN dan peternak lokal.

Peternak kecil akan membeli pakan dan bibit dengan harga wajar, sementara BUMN berperan sebagai off taker yang menyerap hasil produksi, mirip dengan peran Bulog dalam sektor beras.

Dengan pola tersebut, pemerintah berharap peternak kecil tidak lagi merugi karena memiliki kepastian pasar dan harga, sekaligus memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional berbasis protein hewani.

Baca juga: Mentan dorong industri ternak unggas kecil dapat maju

Amran menambahkan, proyek pembangunan ekosistem peternakan ini direncanakan mulai berjalan pada Januari setelah proses feasibility study (FS) selesai dan dasar hukumnya ditetapkan melalui Perpres atau Surat Keputusan Bersama (SKB).

"Kemarin ada salah paham, pikirannya ini kita membangun, yang kecil-kecil enggak. Yang sudah ada ini kita kembangkan. Kemudian kalau MBG (makan bergizi gratis) berkembang, tentu butuh suplai yang tinggi. Nah, mungkin muncul peternak-peternak baru," kata Mentan.

Sebelumnya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyiapkan pembangunan peternakan ayam terintegrasi senilai Rp20 triliun pada 2026 untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan nasional.

Langkah besar itu menjadi bagian penting dari strategi nasional untuk mendukung program MBG yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto demi memperbaiki gizi anak bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

Rencana pembangunan peternakan ayam pedaging dan petelur dilakukan secara menyeluruh di wilayah Indonesia yang masih mengalami kekurangan pasokan daging ayam dan telur.

Pemerintah memastikan seluruh proses perencanaan dan studi kelayakan (pra-feasibility study/FS) diselesaikan dalam waktu singkat agar proyek ini segera dapat dimulai pada Januari 2026.

Baca juga: Danantara dukung pembangunan peternakan ayam demi pasok MBG

Baca juga: Mentan bangun peternakan ayam di 2026 pakai Rp20 triliun, dukung MBG

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |