Mahasiswa Unhas juara 1 YEH lewat inovasi energi bersih

3 hours ago 3

Makassar (ANTARA) - Tim Magna Energy dari Universitas Hasanuddin meraih juara pertama pada Youth Energy Hackathon 2025, kompetisi inovasi energi bersih yang diselenggarakan oleh Energy Academy Indonesia (ECADIN) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta.

Tim Magna Energy dengan anggotanya Diego Agung Christovano Paranoan (Teknik Sipil 2022), Nabiyl Ahmad Fawzy M. (Teknik Elektro 2024), dan Arfansyah (Kimia 2022). Tim ini dibimbing oleh Dianti Utamidewi ST MT.

Ketua tim Diego Agung Christovano Paranoan dalam keterangannya di Makassar, Selasa, menjelaskan karya mereka berupa inovasi Magna Autonomy merupakan sistem pembangkit listrik tenaga surya terapung yang dipasang di atas keramba jaring apung milik nelayan.

Inovasi ini memadukan unsur pembangkit listrik sekaligus infrastruktur ganda untuk energi dan perikanan.

“Inovasi utamanya ada pada desain simbiosis. Panel surya menghasilkan listrik sambil memberikan keteduhan bagi ikan di bawahnya, dan air laut membantu mendinginkan panel agar bekerja lebih efisien," ujarnya.

Sistem ini dilengkapi baterai dan kontrol cerdas sederhana untuk memastikan listrik tersedia stabil siang dan malam, serta terintegrasi dengan sistem penyimpanan hidrogen, lanjutnya lagi.

Dari total 582 peserta yang terbagi dalam 188 tim, Magna Energi Unhas berhasil tampil sebagai juara pertama berkat inovasi berjudul Magna Autonomy. Inovasi ini menawarkan solusi energi bersih terintegrasi dengan mata pencaharian masyarakat pesisir, khususnya sektor perikanan.

Diego menjelaskan, ide inovasi ini berangkat dari keprihatinan terhadap ketergantungan masyarakat pulau kecil seperti Gili Ketapang, Jawa Timur, terhadap bahan bakar diesel.

Nelayan butuh listrik untuk mengawetkan ikan dan kebutuhan sehari-hari, tapi biaya operasional genset sangat mahal, selain juga polusinya merusak ekosistem laut.

“Kami ingin memutus rantai masalah ini dengan solusi yang bersih, andal, dan murah tanpa mengorbankan ruang laut. Magna Autonomy berbasis komunitas dan dapat direplikasi di ribuan pulau lain. Ini relevan dengan masa depan energi Indonesia,” kata Diego yang juga merupakan Mahasiswa Berprestasi Unhas tahun 2025.

Ajang kompetisi inovasi energi bersih ini diselenggarakan oleh ECADIN bersama Kedutaan Besar Belanda di Jakarta. Babak grand final kegiatan ini berlangsung di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda pada Senin (10/11).

Atas prestasi ini, tim Magna Energy memperoleh hadiah uang tunai sebesar Rp15 juta, pendanaan proyek lanjutan senilai Rp250 juta, serta hadiah perjalanan singkat (short trip) ke Gili Ketapang, Jawa Timur.

Selain itu, mereka juga mendapatkan kesempatan mengikuti join research publication dan internship bersama mitra ECADIN di bidang energi terbarukan.

Dianti Utamidewi selaku dosen pembimbing mengungkapkan sejak awal dirinya melihat semangat tim ini, dan kekuatan ide yang mereka miliki. Dia berperan lebih sebagai pendamping dalam mempertajam arah riset, serta memastikan gagasan tim ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Dianti berharap inovasi Magna Autonomy dapat diuji sebagai proyek percontohan kecil di wilayah-wilayah yang masih bergantung pada pembangkit listrik diesel. Pada tahap ini, Unhas dapat terlibat lebih jauh untuk mendukung riset dan kemitraan dalam implementasi inovasi ini.

Baca juga: Unhas dominasi daftar peserta Pimnas ke-38 Tahun 2025

Baca juga: Unhas luncurkan mobil listrik Engi-Move ciptakan kampus bebas emisi

Baca juga: Prof Laica sumbangkan 2.355 koleksi bukunya untuk Perpustakaan Unhas

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |