Jakarta (ANTARA) - Ahli bedah saraf Dr. Almadidy mengungkapkan ada lima kebiasaan yang bisa meningkatkan risiko penyakit alzheimer, serta menyarankan untuk menghindarinya demi kesehatan otak.
Dikutip dari Hindustan Times, Rabu, alzheimer merupakan penyebab paling umum demensia yang ditandai munculnya penumpukan protein di otak yang menyebabkan sel-sel otak mati sering waktu.
Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena penyakit Alzheimer, yakni dengan menghindari lima kebiasaan berikut.
Penggunaan tembakau dan alkohol
Sejumlah data menunjukkan bahwa tidak ada jumlah alkohol yang dianggap aman, tetapi jumlah alkohol yang berlebihan sangat berbahaya bagi kesehatan.
Baca juga: Gaya hidup sehat mampu turunkan risiko alzheimer dan demensia
Gangguan pendengaran
Kondisi ini memiliki kaitan dengan perkembangan demensia. Konsultasi dengan dokter disarankan bagi penderita.
Tekanan darah tinggi
Kondisi tekanan darah yang tidak terkontrol dalam jangka waktu lama menyebabkan masalah patologis dan vaskular di dalam otak sehingga meningkatkan risiko demensia.
Diabetes yang tidak terkontrol
Pasien diabetes dengan gula darah tidak terkontrol memiliki dampak yang besar pada seluruh tubuh termasuk otak.
Kurang aktivitas fisik
Memiliki gaya hidup yang kurang aktif bergerak terbukti meningkatkan risiko demensia.
Almadidy mengingatkan bahwa jika masyarakat memiliki salah satu faktor risiko di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Hal ini untuk mengendalikan faktor risiko secara signifikan dan meningkatkan potensi masyarakat menjaga kesehatan seiring pertambahan usia.
Baca juga: Dokter sebut "sleep hygiene" bantu cegah alzheimer pada lansia
Baca juga: Deteksi dini demensia membantu kualitas hidup pasien dan keluarga
Baca juga: Cegah demensia sedari muda agar menua berkualitas
Penerjemah: Sinta Ambarwati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.