Jakarta (ANTARA) - Diabetes menjadi salah satu penyakit tidak menular yang diwaspadai bahkan di tingkat global dengan data terbaru dari Internasional Diabetes Federation (IDF) menunjukkan lebih dari 537 juta orang dewasa di dunia mengalaminya pada 2024.
Biasanya penyakit ini ditandai dengan fase pradiabetes, fase transisi saat kadar gula darah lebih tinggi dari gula darah normal dengan kondisi kadar glukosa di antara 100-125 mg/dL namun belum cukup tinggi untuk memenuhi syarat diagnosis diabetes.
Mengutip Times of India, Sabtu, pemeriksaan rutin bisa membantu mendeteksinya namun beberapa orang juga mengalami kondisi pradiabetes dengan gejala-gejala keanehan pada tubuh. Sayangnya hal itu kerap diabaikan karena terkesan sebagai masalah kesehatan yang tidak serius.
Berikut lima gejala peringatan pradiabetes yang bisa diwaspadai oleh seseorang apabila sering mengalaminya sehingga dapat dilakukan pencegahan dini agar penyakit ini tidak berubah menjadi penyakit yang lebih parah yakni diabetes.
Baca juga: Pola hidup sehat langkah cegah diabetes dan hipertensi
Meningkatnya rasa haus dan sering buang air kecil
Salah satu tanda awal pradiabetes adalah rasa haus yang berlebihan dan dikenal dengan nama polidipsia.
Kondisi ini menyebabkan seseorang merasa haus lebih sering meski sebenarnya hidrasinya telah cukup dan karena kondisi akhirnya seseorang jadi sering buang air kecil.
Ketika kadang gula darah tinggi, ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyerap kelebihan glukosa dan menyebabkan lebih banyak cairan dikeluarkan dari tubuh. Ini akan terjadi berulang dan menjadi salah satu tanda yang perlu diawasi sebagai gejala dari pradiabetes.
Kulit yang menggelap
Gejala signifikan dari tubuh yang mengalami pradiabetes adalah menghitamnya kulit di beberapa area tertentu seperti ketiak dan belakang leher.
Kondisi ini memiliki nama medis akantosis nigrikansa, kulit-kulit di daerah lipatan seperti leher, ketiak, dan selangkangan mungkin tampak gelap dan seperti beludru.
Gejala ini tentu menjadi tanda yang mengkhawatirkan dan sebaiknya apabila mengalami ini ada baiknya seseorang dapat melakukan pemeriksaan kesehatan ke tenaga medis.
Kelelahan
Kelelahan tubuh yang berulang dan rasa tak memiliki energi dapat menjadi gejala peringatan dari pradiabetes.
Ketika kondisi ini terjadi berulang besar kemungkinan tubuh tidak mampu menggunakan glukosa sebagai energi dan biasanya kelelahan yang dirasakan tidak hanya terjadi pada fisik tapi juga mental. Kelelahan kronis bisa berdampak negatif pada konsentrasi, suasana hati, dan produktivitas.
Apabila kelelahan tidak dapat dijelaskan dan terjadi dalam waktu yang lama meski sudah beristirahat, cukup penting untuk segera melakukan pemeriksaan kadar glukosa dalam darah.
Penglihatan kabur
Kadar gula darah yang tinggi juga dapat memengaruhi penglihatan menjadi kabur. Gula darah tinggi dapat menyebabkan pergeseran cairan di lensa mata, menjadi penyebab pembengkakan dan akhirnya penglihatan menjadi kabur.
Gejala ini bisa datang dan pergi dalam jangka waktu yang panjang, sehingga konsultasi dengan dokter menjadi penting sebelum pembuluh darah di retina rusak dan tidak berfungsi sepenuhnya.
Kebas atau kesemutan pada kaki dan tangan
Kerusakan saraf dapat terjadi akibat kadar gula yang tinggi dan dikenal dengan kondisi bernama neuropati.
Kondisi ini biasanya menyebabkan seseorang sering mengalami kesemutan, kebas, atau mati rasa di tangan dan kakinya. Gejala ini menjadi salah satu tanda krusial penderita pradiabetes.
Baca juga: Dokter: Hindari makanan cepat saji bisa cegah diabetes karena genetik
Baca juga: Nick Jonas cerita didiagnosis diabetes tipe 1 sejak remaja
Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.