KSTI, Mendiktisaintek ingatkan pentingnya penguasaan sains & teknologi

1 month ago 14
Untuk pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dan ekonomi ekstraktif, kita harus berubah menjadi lebih mengelola industrialisasi dan kuncinya adalah penguasaan sains dan teknologi

Bandung (ANTARA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menekankan pentingnya penguasaan sains dan teknologi untuk membawa Indonesia menjadi negara maju.

"Untuk pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dan ekonomi ekstraktif, kita harus berubah menjadi lebih mengelola industrialisasi dan kuncinya adalah penguasaan sains dan teknologi," kata Mendiktisaintek Brian Yuliarto saat membuka gelaran Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Bandung, Kamis.

Mendiktisaintek menekankan penguasaan sains dan teknologi menjadi tanggung jawab Bangsa Indonesia sebagai langkah mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di Indonesia.

Baca juga: Mendikti dorong saintek dan kebangsaan jadi pilar SDM unggul Indonesia

"Tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa penguasaan sains dan teknologi oleh bangsa, dan yang lebih penting lagi adalah juga memajukan industri kita. Kita bisa menghasilkan SDM-SDM unggul yang memang dibutuhkan oleh bangsa kita," ucap Mendiktisaintek Brian Yuliarto.

Diketahui KSTI 2025 dilaksanakan pada 7-9 Agustus 2025. Kegiatan ini turut mengundang lebih dari 350 pimpinan perguruan tinggi di Indonesia serta 1.000 peneliti terbaik yang ada di Indonesia.

Mengusung tema “Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi Melalui Penguasaan Sains dan Teknologi”, KSTI 2025 menjadi forum strategis berskala nasional dan internasional dalam upaya mempercepat transformasi ekonomi nasional berbasis sains dan teknologi.

Baca juga: Mendiktisaintek soroti urgensi riset dasar dalam hadapi laju teknologi

Di samping itu acara ini juga turut mengundang ilmuwan terkemuka internasional serta peraih Nobel Prize seperti Konstantin Novoselov dan Brian Schmidt.

Sejumlah tokoh negara juga menghadiri konvensi yang menjadi ajang integrasi riset, pendidikan tinggi, dan industri dalam delapan sektor prioritas yaitu pangan, energi, kesehatan, pertahanan, maritim, hilirisasi dan industrialisasi, serta digitalisasi (termasuk AI dan semikonduktor) itu.

Sejumlah tokoh negara yang hadir antara lain Presiden Prabowo Subianto, Menteri Keuangan (Menkeu( Sri Mulyani, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, dan sejumlah kepala lembaga lainnya.

Baca juga: Mendiktisaintek minta kampus jadi penggerak ekonomi berbasis iptek

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |