Madiun (ANTARA) - Kota Madiun dipilih untuk menjadi wilayah survei permukiman oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait pencegahan infeksi penyakit Rickettsiosis yakni penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri dari genus rickettsia.
Kepala Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi (PRKesmazi) BRIN Wahyu Pudji Nugraheni di Madiun, Jumat mengatakan bahwa Kota Madiun dipilih menjadi salah satu lokasi utama survei kebersihan permukiman, terkait pencegahan penyakit Rickettsiosis. Khususnya di wilayah Kelurahan Taman.
"Madiun berada di tengah daerah yang terjangkit bakteri Rickettsiosis. Karena itu, kami tertarik melakukan pengujian dan survei permukiman di sini," ujarnya saat audiensi tim peneliti BRIN dengan Wali Kota Maidi di Balai Kota Madiun, Jumat.
Menurutnya, kegiatan survei akan dilakukan secara bertahap mulai bulan September ini. Melalui sinergi antara Pemkot Madiun, BRIN, dan masyarakat, diharapkan penyebaran bakteri dapat ditekan sehingga lingkungan kota tetap sehat dan nyaman.
Sesuai informasi BRIN, Rickettsiosis merupakan penyakit zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia dengan vektor penularnya adalah pinjal, kutu, caplak, dan tungau yang ditemukan pada tikus ataupun kucing. Rickettsiosis telah dilaporkan menjadi penyebab umum kedua dari penyebab demam non-malaria di kawasan Asia Tenggara setelah infeksi dengue.
Baca juga: Kajian terbaru dukung penguatan koridor ekologis orang utan tapanuli
Karena itu, kegiatan survei kali ini juga digunakan oleh tim BRIN untuk mengajak masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan agar terhindar dari risiko penyakit Rickettsiosis.
Wali Kota Madiun Maidi menyambut baik akan kegiatan tim BRIN untuk pencegahan dan edukasi kesehatan di Kota Madiun.
"Pemkot selalu terbuka menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, terutama dalam urusan kesehatan masyarakat. Kedatangan BRIN menjadi langkah penting untuk memperkuat pencegahan terhadap bakteri yang saat ini marak di sejumlah daerah," kata Maidi.
Menurutnya, sinergisitas tersebut tidak hanya penting untuk kesehatan masyarakat, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
"Ini sangat bagus, karena manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Tidak hanya dari sisi kesehatan, tapi juga menjaga kebersihan lingkungan," katanya.
Audensi Pemkot Madiun dengan BRIN juga melibatkan Dinas Kesehatan Kota Madiun dan para camat guna mendukung pelaksanaan survei dan penelitian nantinya.
Dalam survei nanti Kepala PRKesmazi Wahyu Pudji Nugraheni juga melibatkan dua peneliti dari BRIN, Ristianto dan Wigati.
Baca juga: BRIN gandeng Malaysia dan Jepang lakukan riset obat penyakit infeksi
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.