Kopi Tuni Maluku jangkau pasar nasional lewat Apeksi ekspo Surabaya

7 hours ago 4

Ambon (ANTARA) - Produk kopi lokal Maluku yakni Kopi Tuni menjangkau pasar nasional lewat pameran Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Surabaya, Jawa Timur.

“Kopi Tuni merupakan kopi khas yang tumbuh liar di hutan-hutan dan pesisir pantai Maluku. Hal ini membuat cita rasa kopi tuni sangat khas dan tergantung pada vegetasi di sekitarnya,” kata Sekretaris Yayasan Kopi Maluku Viany Huwae saat dihubungi dari Ambon, Jumat.

Kopi Tuni hadir sebagai salah satu pembeda pada pameran yang diselenggarakan di pusat Kota Surabaya itu.

Pasalnya Kopi Tuni menjadi produk kopi pertama Maluku yang digarap secara serius dan konsisten hingga dapat menembus pameran nasional seperti ini.

“Kopi tuni tumbuh dengan sistem agroforesty. Jadi kalau dia tumbuh di dekat pohon durian, maka aromanya akan menyerap unsur durian. Begitu juga jika dekat pala atau cengkeh, cita rasanya ikut menyesuaikan dengan pohon di sekitarnya,” ujar Viany.

Menurutnya, melalui pameran seperti ini kopi tuni tak hanya eksis di pasar lokal, tapi juga mulai dilirik dunia internasional.

“Dalam event internasional G20 kemarin, kopi tuni bahkan dijadikan salah satu souvenir resmi dari kawasan Indonesia Timur,” ungkapnya.

Pemkot Ambon hadirkan Kopi Tuni di Pameran Apeksi Kota Surabaya (ANTARA/HO-Yayasan Kopi Maluku)

Apalagi saat ini pihaknya tak hanya berfokus pada produksi kopi tuni secara masif seperti produk kopi pada umumnya, lebih dari itu, pengembangan kopi tuni juga memperhatikan aspek pemberdayaan petani melalui edukasi pembibitan, perawatan tanaman, hingga proses pemanasan yang masih dilakukan secara manual.

“Kami ingin petani kopi di Maluku menjadi petani milenial yang mandiri dan sejahtera.” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena hadir dan memperkenalkan langsung produk kopi kebanggaan masyarakat Maluku kepada para wali kota dan bupati seluruh Indonesia.

“Saya jamin, rasanya sangat nikmat dan cocok bagi para pencinta kopi. Saya rekomendasikan siapa pun untuk merasakan sensasi dari kopi tuni ini,” ujar Wattimena.

Melalui produk kopi tuni ini diharapkan geliat kopi di Maluku dapat meningkatkan kesejahteraan petani kopi di daerah itu.

“Saya berharap para petani, khususnya di Kota Ambon dan Maluku, dapat terus membudidayakan kopi tuni untuk memperkenalkan hasil tanaman lokal ke tingkat nasional maupun internasional,” tambahnya.

Baca juga: Mengenal ragam kopi Maluku, cita rasa dan tradisi yang tak padam

Baca juga: "Menjual" produk UMKM Maluku di ajang Presidensi G20 Indonesia

Baca juga: Produk kopi specialty Indonesia catat transaksi Rp498 miliar di AS

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |