Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat Siska Gerfianti menyampaikan pendidikan karakter Gapura Panca Waluya perlu dilakukan karena nilai-nilai moral dan religi yang membentuk karakter siswa kini semakin tergerus.
"Tujuannya untuk membangun fondasi yang kuat dengan proses terinternalisasi rata nilai melalui pendidikan, pembiasaan kedisiplinan, tanggung jawab, serta bela negara. Tujuan lebih spesifik mewujudkan Panca Waluya Jabar Istimewa, yaitu cageur, bageur, bener, pinter, dan singer," kata Siska Gerfianti di Jakarta, Jumat.
Selain itu, menurut dia, kekerasan terhadap anak trennya mengalami kenaikan setiap tahunnya. Kasus kekerasan seksual juga banyak dialami para remaja.
"Banyaknya kasus kekerasan seksual dengan anak laki-laki mendominasi sebagai pelaku dibandingkan anak perempuan," kata Siska.
Baca juga: Puluhan siswa SMP bermasalah di Cianjur jalani pembinaan di barak
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) serta Open Data Jawa Barat yang disampaikan oleh Disdik Provinsi, jumlah kenakalan remaja pada 2020 sekitar 12.345 kasus, pada 2021 sebanyak 11.567 kasus, dan pada 2022 sebesar 10.890 kasus.
Siska Gerfianti merinci jenis kenakalan remaja yang kerap terjadi antarsiswa, yakni tawuran antarsekolah 35 persen, penyalahgunaan narkoba 25 persen, pergaulan bebas 20 persen, dan tindak kriminal 20 persen.
"Memang ada penurunan jumlah kasus antara 2020 sampai dengan 2022 sebesar 12,05 persen, namun penurunan ini masih belum cukup signifikan. Kenakalan remaja di Jawa Barat ini merupakan masalah sosial yang kompleks dan membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak," ujarnya.
Menurut Siska Gerfianti, kenakalan remaja yang tidak ditangani secara serius akan berdampak pada generasi muda di masa depan.
Baca juga: Bupati Purwakarta respon Verrel Bramasta soal didikan di barak militer
Dia juga menekankan pentingnya pendekatan yang komprehensif termasuk penerapan kebijakan yang lebih efektif.
Oleh karena itu, diperlukan strategi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik untuk melatih nilai integritas dan ketarunaan.
"Pelatihan barak seperti Gapura Panca Waluya ini bermaksud membuka semangat ketarunaan dan menanamkan nilai-nilai bela negara," katanya.
Pemprov Jawa Barat telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang pendidikan Gapura Panca Waluya untuk melatih kesamaptaan.
Baca juga: Menteri HAM sebut pendidikan di barak bisa diterapkan di seluruh RI
Ada sebanyak 272 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Barat telah dikirim ke barak militer untuk mendapatkan pembinaan.
Ini merupakan penerapan kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang diberlakukan pada awal Mei 2025.
Baca juga: Siswa bermasalah Jabar akan dididik di barak militer mulai 2 Mei 2025
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025