Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi sebanyak 13 kali dengan tinggi letusan 300 meter hingga 1.000 meter di atas puncak pada Jumat.
Erupsi pertama terjadi pukul 00:36 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 105 detik.
"Terjadi erupsi kembali pada pukul 21:25 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.
Berdasarkan catatan petugas, erupsi disertai letusan tertinggi terjadi pada pukul 02:51 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Baca juga: PGA laporkan abu vulkanik Gunung Marapi mengarah ke utara
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 100 detik," tuturnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait dengan status Gunung Semeru yang masih waspada atau level II, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Baca juga: BNPB: Penetapan status darurat erupsi Lewotobi harus fleksibel
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.
Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Gunung Semeru erupsi 3 kali Sabtu pagi, tinggi letusan capai 900 meter
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025