Palembang (ANTARA) - Konsulat Jenderal India membuka peluang kerja sama industri dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sebagai upaya mendorong peningkatan investasi dan pengembangan sektor industri strategis di wilayah tersebut.
Konsul Jenderal India untuk Indonesia H. E. Mr. Ravi Shanker Goel dalam kunjungannya ke Palembang, Minggu, menyampaikan bahwa Sumatera Selatan memiliki potensi besar di sektor pertambangan, energi, perkebunan, hingga pengolahan hasil sumber daya alam yang dapat dikembangkan melalui kemitraan dengan perusahaan-perusahaan asal India.
"Kami melihat Sumatera Selatan sebagai mitra potensial dalam pengembangan industri hilirisasi, khususnya di bidang energi, pupuk, pengolahan batu bara, serta industri berbasis kelapa sawit dan karet,” katanya.
Ia menjelaskan, India saat ini tengah mendorong kerja sama ekonomi dengan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, untuk memperkuat rantai pasok global dan memperluas pasar produk industri.
Baca juga: Mendag: Pencabutan QCO India buka peluang ekspor serat buatan RI
Sumatera Selatan dinilai strategis karena memiliki sumber daya alam melimpah serta infrastruktur yang terus berkembang.
Ia menambahkan, bahkan dalam sektoral pendidikan, pihaknya telah bekerja sama dengan universitas yang di Bengkulu, Sumatera Utara, namun dengan Sumatera Selatan belum dilakukan, menurutnya dengan Universitas Sriwijaya belum dilakukan kerja sama.
"Bisa melalui beasiswa ataupun dengan pembayaran mandiri untuk kuliah di India," katanya.
Ia menambahkan hubungan kerja sama di bidang pariwisata, juga menjadi perhatian dan akan menguntungkan kedua belah pihak.
Menurutnya, Pulau Sumatera dan India memiliki hubungan yang spesial, dan pada periode Januari hingga September nilai impor dari India ke Indonesia senilai 9 miliar USD.
"Dengan adanya kerja sama Sumsel dan kami, tentu akan menjadi sesuatu yang baik," katanya.
Pewarta: M. Imam Pramana
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































