Makassar (ANTARA) - Konsulat Jenderal Australia di Makassar menyelenggarakan Festival 'Gig on the Green' 2025 untuk para alumni Australia sebagai wadah temu alumni negara tersebut sambil menikmati pertunjukan musik dan sajian khas Australia.
"Kegiatan 'Gig on the Green' dilakukan setiap tahun di Jakarta dan untuk pertama kalinya kini diselenggarakan di Makassar," kata Konjen Australia Todd Dias di Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan setiap tahun pihaknya merayakan pencapaian para alumni yang telah berlangsung bertahun-tahun di berbagai kota besar di Indonesia termasuk Jakarta dan Surabaya, namun khusus tahun ini untuk pertama kalinya digelar di Makassar dan Kupang.
Pemilihan Kota Makassar sebagai tempat kegiatan temu alumni Australia itu, karena terdapat sekitar 600 alumni Australia di Sulsel yang berkontribusi di berbagai sektor khususnya di bidang bisnis, akademi dan pemerintahan.
Selain kegiatan temu alumni dan sharing session di tempat ini juga digelar festival musik yang dimeriahkan oleh penyanyi asal Australia, Ngulmia.
Baca juga: Australia terus perkuat kemitraan kebencanaan dengan Indonesia
Musisi penduduk asli Australia dikenal dengan suara khasnya dan ketertarikannya mendalami tradisi dan budaya adat penduduk asli Australia termasuk sejarahnya dengan Makassar.
Musiknya menggabungkan cerita dan lagu tradisional dalam bahasa asli dengan aransemen kontemporer yang banyak lagu bahasa dan tariannya terinspirasi dari Makassar.
Termasuk tulisan unik pada sampul albumnya terinspirasi dari aksara Lontara yang diperkenalkan oleh Kerajaan Gowa di Sulsel.
Sementara itu Ketua Ikatan Alumni Mahasiswa Australia (IKAMA) Prof Dr Jamaluddin Jompa mengatakan pihaknya mengapresiasi Konjen Australia yang menghadirkan temu alumni sekaligus festival yang inspiratif.
"Kegiatan ini pula mempererat hubungan antardua negara dan khususnya antara suku Asli Australia dengan Suku Makassar di Sulsel yang memiliki sejarah yang erat," katanya.
Baca juga: Dubes: Alumni berperan besar dalam hubungan langgeng RI-Australia
Tak heran jika filosofi Makassar juga diadopsi oleh Suku asli Australia khususnya digunakan dalam melaut, seperti penggunaan kearifan lokal untuk mengetahui arah mata angin ataupun kondisi cuaca ketika berada di tengah lautan.

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025