Makassar (ANTARA) - Komunitas Gusung Tallasa (Gustalcom) Makassar, Sulawesi Selatan, melakukan restorasi terumbu karang di Pulau Bone Tambung, Kepulauan Spermonde, Kota Makassar.
Presiden Gustalcom Rusnadi Padjung di Makassar, Rabu, menyampaikan bahwa kegiatan itu merupakan program rutin komunitas sebagai bentuk nyata cinta tanah air, sekaligus upaya menjaga kelestarian lingkungan laut di kawasan pesisir Makassar.
"Kegiatan ini sebagai bentuk kemerdekaan ekologis. Kami ingin menunjukkan bahwa mencintai tanah air tidak hanya dengan upacara, tetapi juga dengan tindakan nyata melestarikan kekayaan hayati negeri ini," ujarnya.
Kegiatan utama akan berlangsung di Pulau Bone Tambung, pulau paling utara di gugusan Spermonde. Sebelumnya, pada tahun 2024, kegiatan serupa dilaksanakan di Pulau Lanjukan, wilayah barat Kepulauan Spermonde.
Baca juga: Restorasi terumbu karang untuk investasi masa depan
Untuk agenda tahun 2025 di antaranya penanaman 250 unit "sepeda karang", yakni struktur media tumbuh bagi bibit terumbu karang, dirancang menyerupai sepeda yang berfungsi mempercepat pertumbuhan ekosistem bawah laut.
Kemudian penanaman 200 pohon di sejumlah pulau kecil sebagai bentuk penghijauan, di antaranya Pulau Langkai, Lanjukan, dan Beretambung, layanan sosial dan kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan umum dan gigi, pembagian obat, serta layanan penyuluhan kepada warga kepulauan.
"Pulau-pulau kecil ini luasnya terbatas, jadi penanaman pohon kami sebar di beberapa titik agar dampaknya lebih terasa," ucapnya.
Rusnadi juga mengatakan restorasi terlaksana karena adanya kolaborasi bersama PT. Telkom Indonesia, Pemkot Makassar, dan komunitas akademik dari berbagai kampus.
Baca juga: Hope Reef libatkan masyarakat restorasi terumbu karang lewat film
"Kegiatan ini sekaligus menjadi wahana memperkuat relasi antarlembaga dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah maritim. Kami percaya, menjaga laut dan pulau adalah bagian dari menjaga masa depan bangsa," ucap Rusnadi.
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
