Komunitas: Budi daya pohon kurma di Kediri makin diminati

8 hours ago 4
Di Kediri, kami mulai lima tahun lalu bertani kurma. Dikembangkan dari bibit kurma yang induknya sudah berbuah di Indonesia

Kediri (ANTARA) - Budi daya pohon kurma di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, diminati warga karena prospek penjualan yang cukup bagus dan perawatannya sama dengan buah salak maupun kelapa sawit.

Koordinator Kurma Kediri Achmad Sabiqi mengemukakan pihaknya mencoba membudidayakan tanaman kurma sejak lima tahun lalu.

"Di Kediri, kami mulai lima tahun lalu bertani kurma. Dikembangkan dari bibit kurma yang induknya sudah berbuah di Indonesia," katanya di Kediri, Senin.

Ia mengungkapkan tanaman itu punya adaptasi yang cukup bagus. Kendati di Indonesia iklimnya tropis, tidak seperti di Arab Saudi maupun Uni Emirat Arab, tanaman bisa tumbuh dengan sempurna.

Awalnya budi daya mengambil bibit pohon kurma dari Thailand, kata dia, namun untuk proses tumbuhnya kurang bagus dan masih memerlukan adaptasi yang cukup panjang, sehingga mengambil bibit tanaman ini dari Pasuruan, Gresik, hingga Lamongan.

Baca juga: BRIDA NTB upayakan Kurma Datu terdaftar sebagai IG lokal di Kementan

"Kami kembangkan karena adaptasinya bagus. Empat tahun enam bulan sudah bisa berbuah dua kali," kata dia.

Ia mengungkapkan ada beragam jenis pohon kurma yang ditanam, termasuk Lala, Sukari, dan beberapa lainnya.

Terkait dengan proses perawatan, Achmad mengatakan memang harus telaten. Tanaman ini modelnya sama dengan merawat tanaman salak maupun sawit, sehingga harus sering dipantau.

Terlebih lagi ketika sudah mulai ada bunga, kata dia, harus bisa membedakan antara bunga jantan dan betina, sehingga harus dikawinkan agar buah bisa jadi dengan sempurna.

Untuk hama yang banyak menyerang adalah kumbang, penyuka pucuk tanaman sehingga jika dibiarkan tanaman bisa mati.

"Hamanya Wawung (Kumbang Badak). Kami cegah dengan pestisida organik dengan daun beracun di sekitar seperti tembakau, gadung. Dengan itu hama bisa teratasi dan produktif," kata dia.

Baca juga: Wagub Sumut bangga Kabupaten Karo bisa hasilkan kurma

Ia mengatakan saat ini peminat dari tanaman kurma juga cukup banyak. Secara anggota di komunitas hingga 3.500 orang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah pohon hingga ribuan batang.

Untuk harga buah ini, kata dia, Rp300 ribu per kilogram.

"Penjualan lebih banyak daring. Banyak yang pesan, misalnya mereka yang setelah operasi, trombosit turun, atau yang punya kendala momongan. Bagus untuk tubuh," katanya..

Pihaknya juga intensif memberikan pendampingan bagi yang ingin belajar budi daya kurma yakni di Pusat Edukasi Kurma Desa Gondang, Kecamatan Plosoklaten, yang dikelolanya langsung.

Ia berharap peminat budi daya tanaman ini makin banyak sebab prospek usaha cukup jelas. Penjualan juga cukup bagus, sebab buah ini banyak dicari terutama yang kurma muda, sehingga banyak yang sudah pesan jauh-jauh hari sebelum panen.

Baca juga: Jusuf Kalla berharap penanaman kurma di MAJT munculkan sentra kurma

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |