KLH proses perluasan MRA, perkuat posisi RI di pasar karbon global

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memperkuat posisi Indonesia di pasar karbon global dengan mendorong Mutual Recognition Arrangement (MRA) bersama standar karbon internasional seperti Verra, Gold Standard, Puro Earth, dan Plan Vivo.

"Dengan Gold Standard kita sudah berkomunikasi intensif, targetnya MRA dengan Gold Standard bisa ditandatangani sekitar Mei atau Juni. Dengan Verra, draft (MRA) sudah kami terima, sekarang sedang dikaji tim kami," kata Wakil Menteri Lingkungan Hiduo (LH)/ Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Diaz Hendropriyono dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.

Berbicara di forum CarboNEX 2025 pada hari ini, Wamen LH Diaz mengatakan MRA atau kesepakatan saling pengakuan itu merupakan langkah penting untuk membuka peluang lebih luas bagi proyek-proyek karbon Indonesia agar bisa diperdagangkan secara internasional.

Untuk itu, selain membidik permintaan pasar internasional KLH juga tengah mendorong sisi suplai karbon domestik. Beberapa sektor seperti biochar, POME (limbah sawit), hingga proyek-proyek milik BUMN seperti Pertamina NRE disiapkan sebagai sumber pasokan kredit karbon.

Diaz menjelaskan bahwa kerja sama internasional tetap mengacu pada prinsip-prinsip nasional yang tidak bisa dinegosiasikan, yakni seluruh proyek karbon wajib terdaftar di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI).

Tidak hanya itu, kerja sama tersebut juga mendukung pencapaian target iklim National Determined Contribution (NDC) Indonesia melalui mekanisme buffer, dan transaksi pertama dilakukan di Indonesia agar dapat dicatatkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Sejak diluncurkan pada September 2023 hingga April 2025, Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) telah menunjukkan performa nilai transaksi hampir mencapai Rp80 miliar dan volume 1,6 juta ton karbon dioksida ekuivalen atau CO2e.

Baca juga: Kementerian LH kenalkan pasar karbon Indonesia lewat MRA

Baca juga: OJK: Nilai perdagangan bursa karbon telah capai Rp62,93 miliar

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |