Kisah inspiratif Ahmad Munjizun, pemuda Lombok yang raih S3 di Amerika

1 week ago 8

Jakarta (ANTARA) - Kisah hidup Ahmad Munjizun, pemuda asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi inspirasi banyak orang setelah berhasil meraih gelar doktor (PhD) di North Carolina State University, Amerika Serikat. Lahir dari seorang anak penggembala kuda, ia membuktikan bahwa mimpi besar dan kerja keras mampu mengantarkan seseorang menuju panggung dunia.

Ahmad Munjizun, yang akrab disapa Jizun, lahir dan tumbuh di Desa Batunyala, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah. Sejak kecil ia sudah akrab dengan dunia peternakan, ia kerap membantu orang tuanya merawat kuda, sapi, hingga ayam. Di balik kehidupan yang sederhana, ia menyimpan tekad besar untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin.

Langkah awal Jizun dimulai ketika ia menempuh pendidikan menengah di MAN 1 Praya, sebelum kemudian melanjutkan pendidikan ke Fakultas Peternakan Universitas Mataram (UNRAM). Di kampus ini, ia berhasil meraih predikat mahasiswa berprestasi dan lulus pada 2014.

Perjalanan akademiknya berlanjut ke Australia setelah menerima beasiswa LPDP untuk melanjutkan studi S2 di University of Queensland dengan konsentrasi Equine Science (bidang studi multidisiplin yang fokus pada ilmu, teknologi, manajemen, dan pelatihan kuda, mencakup aspek biologi, pertanian, bisnis, dan perilaku kuda). Ia menyelesaikan program tersebut pada 2017.

Bahkan, pada 2013, ia sempat mengikuti program Northern International Agricultural Assessment Program (NIAAP) di Northern Territory, Australia. Meski kemampuan bahasa Inggrisnya saat itu masih terbatas, ia mampu menuntaskan program dua bulan lebih tersebut dengan baik.

Puncak perjalanan pendidikannya terjadi ketika Jizun meraih beasiswa Fulbright untuk melanjutkan studi doktoral di North Carolina State University, Amerika Serikat, pada 2019. Di kampus bergengsi itu ia mendalami bidang Animal Science dengan spesialisasi yang masih sama, yakni Equine Science. Setelah tiga tahun menimba ilmu, ia resmi diwisuda pada Mei 2023.

Momen wisuda Jizun menjadi viral di media sosial setelah pidato kelulusannya yang penuh inspirasi tersebar luas. Tanpa teks, ia menyampaikan pesan kuat tentang kerja keras, ketekunan, serta keyakinan dalam meraih mimpi. "Saya dulu tidak tahu bagaimana caranya berbicara bahasa Inggris. Tetapi hari ini adalah bukti bahwa kerja keras menghasilkan sesuatu yang lebih baik, bahkan melebihi yang pernah kita bayangkan," ujarnya dalam pidato tersebut yang diunggah melalui kanal YouTube pribadinya, Jizun Sang Pembelajar.

Selama menempuh studi di Amerika, Jizun tidak hanya berfokus pada penelitian, tetapi juga aktif membagikan kisah hidupnya melalui berbagai forum internasional. Ia berkomitmen menginspirasi generasi muda, khususnya mereka yang berasal dari daerah terpencil atau memiliki keterbatasan ekonomi, untuk terus berjuang meraih impian.

"Setiap orang memiliki potensi besar untuk sukses, asalkan mereka mau berusaha dan tidak berhenti bermimpi," kata Jizun.

Kini, kisah Ahmad Munjizun menjadi teladan bahwa latar belakang sederhana bukanlah halangan untuk menembus batas. Dengan semangat belajar yang tinggi dan dukungan beasiswa, ia berhasil meraih gelar tertinggi di bidang ilmu kehewanan, sekaligus mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Ke depannya, Jizun berharap dapat kembali ke tanah air untuk membagikan ilmu serta pengalamannya kepada generasi muda. Ia percaya pendidikan adalah kunci utama untuk mengubah masa depan, sebagaimana dirinya yang berangkat dari desa kecil di Lombok hingga berhasil meraih gelar doktor di universitas ternama dunia, demikian dirangkum dari sejumlah sumber.

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |