Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyampaikan kilatan cahaya di kawasan gunung aktif yakni Gunung Guntur dan Papandayan merupakan fenomena alam yang biasa terjadi pada awan Cumulonimbus, bukan adanya ancaman bahaya erupsi.
"Tidak benar jika ada informasi bahwa fenomena ini adalah erupsi Gunung Guntur," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan fenomena petir yang menyala berkali-kali di wilayah Kabupaten Garut pada Senin petang diketahui sebagai petir dalam awan yang terjadi pada awan Cumulonimbus.
Fenomena petir dalam awan itu, kata dia, terjadi akibat akumulasi dan perbedaan muatan listrik di dalam awan badai, kristal es bermuatan positif terbawa ke puncak awan, sementara butiran air dan es yang lebih berat bermuatan negatif berkumpul di bagian bawah awan.
Baca juga: Pemkab Garut cabut status tanggap darurat banjir dan longsor
"Ketidakseimbangan muatan ini menimbulkan pelepasan energi listrik di dalam awan, sehingga muncul kilatan cahaya yang dikenal sebagai intra-cloud lightning atau sheet lightning," katanya.
Ia menyampaikan kilatan cahaya itu terlihat jelas menerangi langit di wilayah Garut yang menjadi perhatian masyarakat, kemudian beramai-ramai merekam fenomena itu menggunakan kamera video telepon seluler.
Fenomena itu, lanjut dia, diketahui tidak hanya menghebohkan warga Garut, tapi juga di daerah lainnya seperti di Kabupaten Bandung, dan itu merupakan kejadian alamiah yang umum terjadi di wilayah tropis, termasuk Indonesia.
Baca juga: Polres Garut tingkatkan patroli cegah kebakaran hutan di Gunung Guntur
"Keberadaan awan Cumulonimbus yang memunculkan petir ini tetap berpotensi disertai hujan deras, angin kencang, dan sambaran petir ke permukaan bumi," katanya.
Ia mengungkapkan hasil dari kajian itu maka tidak benar apabila fenomena alam tersebut dikaitkan dengan akan terjadi bencana besar, dan anggapan itu tidak memiliki dasar ilmiah.
Begitu juga kilatan cahaya itu, kata dia, bukan erupsi gunung aktif di Garut, dan sampai saat ini kondisi di Gunung Guntur maupun Gunung Papandayan terus dipantau dengan status normal atau tidak ada aktivitas erupsi.
"Masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya, pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG, PVMBG, dan BPBD Kabupaten Garut melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," katanya.
Baca juga: BKSDA pastikan karhutla Gunung Papandayan Garut sudah padam
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.