Ketum KNPI: Pengibaran bendera One Piece cederai jiwa nasionalisme

1 month ago 15

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) Putri Khairunnisa mengatakan upaya pengibaran bendera manga One Piece menjelang HUT Ke-80 RI pada 17 Agustus mendatang, mencederai semangat jiwa nasionalisme masyarakat Indonesia.

“Saya sangat tidak setuju kita ikut-ikutan dengan ulah konyol yang dapat memecah belah persatuan ini,” kata Nisa, sapaan akrabnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Nisa pun meminta pengurus KNPI daerah di seluruh Indonesia untuk mencegah adanya oknum yang ikut-ikutan mengibarkan bendera manga bertema bajak laut tersebut.

Dia juga mengimbau para pemuda untuk melakukan apa saja untuk mencegah kemunculan pengibaran bendera One Piece.

Menurutnya, upaya pencegahan itu merupakan bentuk rasa tanggung jawab, cinta Tanah Air, dan nasionalisme pemuda bangsa.

“Saya menyerukan dan minta pemuda, terutama pengurus KNPI di manapun, wajib bersama-sama solid melawan upaya sistematis yang ingin merusak bangsa ini. Pemuda jangan pasif, apalagi cuek dengan kejadian ini karena ada yang jahat yang tidak ingin negara kita maju,” ujarnya.

Belakangan ini publik diramaikan dengan fenomena pengibaran bendera bajak laut dari seri manga Jepang, One Piece, menjelang HUT Ke-80 RI pada 17 Agustus mendatang.

Bendera fiktif tersebut memiliki latar hitam dan tengkorak, serta dua tulang yang menyilang di belakangnya. Tengkorak berwarna putih dengan ekspresi tersenyum itu berhiaskan topi jerami kuning khas tokoh utama One Piece, Monkey D. Luffy.

Bendera fiktif itu tampak terpasang di sejumlah titik di Indonesia. Sementara di media sosial, sejumlah pengguna mengganti foto profilnya dengan logo bendera manga itu.

Baca juga: Ketua asosiasi pengemudi instruksikan pengibaran Bendera Merah Putih

Baca juga: Ramai bendera One Piece, Menbud minta fokus kibarkan Merah Putih

Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |