Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah perlu bekerja sama guna mempersiapkan generasi muda untuk pekerjaan di industri masa depan (future jobs) seperti teknologi digital, robotika, dan kecerdasan buatan (AI).
“Kita harus menyiapkan generasi muda untuk pekerjaan yang bahkan belum ada saat ini. Future jobs bukan sesuatu yang jauh, melainkan sudah di depan mata,” kata Airlangga dalam acara Orientasi Kepemimpinan bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2025, dikutip di Jakarta, Selasa.
Dalam sambutannya, Airlangga juga menggarisbawahi beberapa poin yang menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional, antara lain penguatan sektor perbankan nasional, optimalisasi ekosistem tabungan emas, industrialisasi di berbagai daerah, hingga pemanfaatan ekonomi digital dan industri kreatif.
Menko mengungkapkan bahwa kekuatan perbankan nasional saat ini mencapai 90 miliar dolar AS dalam sembilan bulan terakhir.
Angka tersebut mencerminkan potensi besar dalam mendorong perputaran ekonomi domestik. Selain itu, Pemerintah juga terus mendukung pengembangan investasi di sektor strategis, termasuk industri hilirisasi dan pengolahan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, Airlangga menerangkan seiring dengan perkembangan ekonomi digital, Pemerintah terus mendorong generasi muda untuk mengembangkan keahlian dalam bidang teknologi, kecerdasan artifisial (AI), dan big data.
Berbagai program pelatihan seperti Apple Academy, IBM Hybrid Cloud Academy, serta kerja sama dengan universitas ternama dunia telah dijalankan guna meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.
Di sektor industri kreatif, Indonesia memiliki peluang besar dalam mengekspor produk budaya seperti batik, tenun, fesyen muslim, hingga animasi dan komik yang semakin diminati di pasar global. Industri ini telah mencapai nilai 12,36 miliar dolar AS dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
“Ekonomi kreatif adalah sektor tanpa batas, sky is the limit. Berapa pun produk berkualitas yang kita hasilkan, akan selalu ada pasar yang siap menyerapnya,” tuturnya.
Adapun Pemerintah juga terus berkomitmen dalam menciptakan ekonomi yang lebih hijau melalui pengembangan energi terbarukan, seperti proyek hydropower di Kalimantan Utara yang berpotensi mengekspor listrik ke Malaysia dan Filipina.
Selain itu, dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Pemerintah menyediakan skema kredit investasi dengan bunga rendah guna meningkatkan daya saing industri lokal.
Selain itu, Indonesia tengah menghadapi bonus demografi yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Dengan jumlah penduduk usia produktif yang tinggi, Pimpinan Daerah perlu menciptakan kebijakan yang mendorong produktivitas dan inovasi agar Indonesia dapat menjadi negara kaya sebelum memasuki fase negara tua.
“Bonus demografi ini kesempatan emas. Kita harus menjadi negara kaya, sebelum menjadi negara tua. Jangan sampai kita menjadi negara tua dan tidak kaya. Nah, ini tantangannya kepada kita semua,” ujarnya.
Baca juga: Bekali pimpinan daerah, Airlangga dorong penciptaan lapangan kerja
Baca juga: RI perkuat kerja sama perdagangan dan investasi dengan Prancis
Baca juga: Pemerintah jajaki kerja sama dengan Queen Mary University of London
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025