Jakarta (ANTARA) - Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko menyebutkan kesiapsiagaan menghadapi bencana harus sering didiskusikan, baik oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun masyarakat.
"Dengan itu maka akan lebih kuat kepedulian dan pemahaman kita tentang bagaimana melakukan mitigasi maupun antisipasi dari kebencanaan itu semua," kata dia di Jakarta, Senin.
Sigit kemudian mendorong kolaborasi akademisi, dunia usaha (bisnis), komunitas (masyarakat), dan media bersama pemerintah untuk terus berinovasi dalam antisipasi maupun penanganan kebencanaan.
Baca juga: Pemprov DKI tumbuhkan budaya sadar bencana sejak dini
"Bagaimana sebetulnya menumbuhkan tanggung jawab dan rasa cinta kita akan lingkungan sekitar. Rasa kepedulian yang diwujudkan dalam kesiapsiagaan maupun ketangguhan terhadap mitigasi dan tanggap di dalam melawan bencana," jelas dia.
Dia berharap budaya siaga bencana di masyarakat serta langkah nyata dalam mewujudkan kota yang lebih aman, tangguh, dan berkelanjutan, dapat diperkuat.
Adapun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus melakukan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik, penyadaran maupun peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Salah satunya dengan menumbuhkan budaya sadar bencana sejak dini melalui jalur pendidikan.
Dalam kesempatan itu, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan mengingatkan bencana adalah ancaman nyata yang dapat jadi kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja.
Baca juga: DKI tumbuhkan kepedulian pelajar terhadap isu kesiapsiagaan bencana
Oleh karena itu, kesiapsiagaan menghadapi bencana menjadi kunci penting untuk melindungi nyawa, harta, benda, dan keberlangsungan kehidupan masyarakat.
BPBD Provinsi DKI Jakarta memiliki visi dan misi dalam mewujudkan ketangguhan kota Jakarta dalam menghadapi bencana.
"Pendidikan kesiapsiagaan bencana merupakan hal yang sangat penting untuk melibatkan masyarakat dalam upaya meminimalkan dampak buruk dari bencana," katanya.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.