Kesepuhan dan Sunyaragi jadi percontohan Desa Cantik di Cirebon

4 hours ago 3
Data yang valid bisa menjadi alat advokasi anggaran, baik ke pusat maupun ke mitra strategis

Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menetapkan Kelurahan Kesepuhan dan Sunyaragi sebagai percontohan dalam penerapan Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) 2025 guna memperkuat pengelolaan data sebagai dasar kebijakan pembangunan yang lebih tepat sasaran.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon Ma’ruf Nuryasa di Cirebon, Senin, mengatakan dua kelurahan itu dinilai berhasil mengembangkan data statistik yang bermanfaat untuk perencanaan.

Khususnya, kata dia, dalam mengidentifikasi persoalan dan menentukan prioritas pembangunan.

Ia mencontohkan Kelurahan Kesepuhan telah memanfaatkan analisis geospasial untuk memetakan persoalan lingkungan, seperti genangan air dan permukiman kumuh.

“Dari data itu, diketahui 23,56 persen bangunan dan 4,56 persen jalan terdampak genangan. Sementara lebih dari 45 persen bangunan masuk kawasan permukiman kumuh,” katanya.

Ia mengatakan untuk Kelurahan Sunyaragi, sebelumnya berhasil meraih prestasi dengan masuk lima besar terbaik tingkat Provinsi Jawa Barat dalam implementasi Program Desa Cantik 2023 dengan nilai 78,87.

Baca juga: Palu terima penghargaan Desa Cinta Statistik dari BPS

Baca juga: BPS Bangkalan canangkan program Desa Cantik

Menurut dia, kelurahan ini menjadi contoh bagaimana data dikumpulkan, diolah dan digunakan secara nyata untuk merancang kebijakan yang berdampak terhadap masyarakat.

Ma’ruf menyampaikan program Desa Cantik 2025 bertujuan meningkatkan kemampuan kelurahan dalam mengelola data secara mandiri sebagai dasar kebijakan pembangunan.

Pihaknya pun secara aktif memberikan pelatihan dan pendampingan teknis kepada kelurahan, agar mampu mengelola data secara mandiri.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Agus Mulyadi menjelaskan penerapan Program Desa Cantik, sejalan dengan kebijakan Satu Data Indonesia dan mendukung reformasi birokrasi berbasis data sebagaimana diatur dalam Permenpan RB Nomor 25 Tahun 2020.

Dia menekankan pentingnya kolaborasi lintas perangkat daerah dan mendorong kelurahan untuk menjadikan data sebagai budaya dalam perencanaan, penganggaran, hingga pelaporan.

“Data yang valid bisa menjadi alat advokasi anggaran, baik ke pusat maupun ke mitra strategis. Program pembangunan akan lebih mudah didorong jika punya dasar yang kuat,” katanya.

Sedangkan Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto menambahkan Program Desa Cantik dirancang untuk memperkuat peran kelurahan sebagai pelaku pembangunan berbasis data.

Namun, kata dia, tantangan utama masih terletak pada terbatasnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) di tingkat kelurahan.

“Oleh karena itu, kami memberikan pembinaan statistik secara menyeluruh. Kelurahan adalah subjek pembangunan, bukan hanya objek,” ujarnya.

Baca juga: Desa Toto Utara jadi Desa Cinta Statistik di Bone Bolango

Baca juga: BPS: Tiga desa di Magetan jadi percontohan Program Desa Cantik

Baca juga: Kelurahan Gunungketur Yogyakarta masuk nominasi 25 Desa Cantik BPS

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |