Jakarta (ANTARA) -
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Anto Mukti Putranto meminta kepada seluruh orang tua untuk ikut berperan dalam menyukseskan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi pelajar yang dilaksanakan serentak pada hari ini.
“Kami minta orang tua ikut andil, mendorong serta mengajak anak-anak untuk ikut berobat gratis di sekolah,” kata Putranto usai meninjau CKG pelajar di MIN 8 Jakarta, Senin.
Ia mengatakan melalui pemeriksaan kesehatan gratis ini nanti dapat diketahui jika ada masalah atau kendala di tubuh anak-anak.
“Jadi, bisa tau kondisi kesehatan anak sejak dini,” kata dia.
Baca juga: KSP targetkan 58,2 juta orang ikuti program Cek Kesehatan Gratis
Menurut dia, program CKG yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto ini bertujuan menjadikan seluruh warga Indonesia sehat dan sejahtera.
Dirinya juga meminta para orang tua memberikan izin kepada anak untuk mengikuti program imunisasi yang bertujuan menjaga kondisi kesehatan anak.
Ia mengatakan ada orang tua yang melarang anak imunisasi, sehingga perlu diberikan pemahaman dan orang tua diajak mengetahui tujuan berobat gratis ini.
Siswa MIN 8 Jakarta Srengseng Sawah Jakarta Selatan mengikuti cek kesehatan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digelar di Jakarta, Senin (4/8/2025). ANTARA/Mario Sofia Nasution“Kalau orang tua melarang untuk imunisasi, ini tentu repot. Ini mungkin masalah cara pandang saja dan tentu harus diberikan pemahaman bahwa kesehatan itu penting,” kata dia.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan Kementerian Kesehatan Setiaji menambahkan pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) tahap dua ini membutuhkan kolaborasi seluruh pihak baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Target yang disasar cukup besar dan tentu perlu kolaborasi semua pihak,” katanya.
Baca juga: Menpora: CKG Sekolah bantu deteksi potensi atlet muda
Baca juga: Mendikdasmen tekankan peran UKS dukung pelaksanaan CKG
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
