Kemnaker, Kemenkraf jajaki kerja sama perluasan peluang kerja kreatif

1 month ago 19

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menjajaki kerja sama strategis dengan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) dalam rangka memperkuat pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan memperluas kesempatan kerja di sektor ekonomi kreatif.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan sinergi itu penting untuk mendukung arah pembangunan nasional, khususnya dalam meningkatkan kualitas SDM, memperluas lapangan kerja, dan mendorong transformasi ekonomi melalui penguatan sektor kreatif.

“Sektor ekonomi kreatif merupakan salah satu penggerak utama penciptaan lapangan kerja baru yang berkualitas. Oleh karena itu, kerja sama lintas kementerian ini kami nilai sangat strategis untuk mempercepat pengembangan talenta kreatif di berbagai daerah,” ujar Menaker.

Ia mengatakan Kemnaker memiliki mandat strategis dalam merancang kebijakan pelatihan vokasi, penempatan tenaga kerja, serta menciptakan iklim ketenagakerjaan yang kondusif bagi dunia usaha dan pekerja.

Sementara itu, Kemenkraf mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang melibatkan 17 subsektor, antara lain kuliner, fesyen, kriya, film, animasi, aplikasi, dan permainan interaktif.

Berdasarkan data Kemenkraf, sektor ekonomi kreatif menyumbang 7,8 persen terhadap PDB Indonesia dan menyerap lebih dari 17 juta tenaga kerja.

Sementara data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik bulan Februari 2025 menunjukkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Indonesia mencapai 70,60 persen dengan jumlah angkatan kerja sekitar 145,77 juta orang.

Ia mengatakan kerja sama itu juga sejalan dengan arah pembangunan nasional dalam RPJMN 2025–2029, dan mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam agenda peningkatan kualitas SDM dan daya saing nasional.

“Kami ingin memastikan bahwa pelatihan vokasi yang kami selenggarakan mampu menjawab kebutuhan riil industri kreatif seperti produksi konten digital, desain visual, teknologi aplikasi, hingga kewirausahaan berbasis kreativitas,” kata Yassierli.

Ia mengatakan pertemuan dengan Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya membahas sejumlah potensi kerja sama.

“Antara lain pengembangan pelatihan vokasi tematik, pemagangan berbasis proyek kreatif, sertifikasi kompetensi, kolaborasi dalam 'event' ekonomi kreatif, serta sinergi data tenaga kerja untuk mendukung kebijakan ketenagakerjaan,” ujar dia.

Kemnaker juga membuka peluang integrasi sistem informasi pasar kerja dengan data kebutuhan tenaga kerja dari Kemenkraf untuk mendukung perencanaan SDM yang lebih tepat sasaran.

Yassierli berharap kolaborasi antara Kemnaker dan Kemenkraf dapat segera diwujudkan dalam bentuk Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama yang konkret.

“Sebagai langkah awal menuju kemitraan strategis yang berkelanjutan dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 yang ditopang oleh talenta kreatif dan produktif,” katanya.

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |