Kemkomdigi buka kolaborasi sektor digital dengan Pemkot Subulussalam

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) membuka peluang kolaborasi di sektor digital dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Subulussalam yang ada di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Dalam pertemuan dengan perwakilan Pemkot Subulussalam, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menawarkan kolaborasi tersebut dilakukan untuk pengembangan talenta digital dan konektivitas digital.

"Jika kolaborasi mengenai talenta digital dapat berkoordinasi dengan Direktur Pengembangan Ekosistem Digital. Sementara yang sifatnya konektivitas jaringan seluler dapat berkoordinasi dengan Direktur Strategi Kebijakan Infrastruktur Digital,” kata Nezar dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Adapun pertemuan antara Wamenkomdigi bersama perwakilan Pemkot Subulussalam yakni Wali Kota Subulussalam M. Rasyid Bancin berlangsung di Kantor Kementerian Komdigi, Rabu (23/4).

Baca juga: Kemkomdigi: Pengembangan infrastruktur tingkatkan transformasi digital

Secara lebih spesifik, pertemuan ini membahas lebih dalam mengenai pengadaan konektivitas digital di Kota Subulussalam.

Nezar Patria menjelaskan pihaknya dapat menghadirkan kolaborasi yang berhubungan dengan konektivitas di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) melalui program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemkomdigi.

Beberapa hal yang mungkin disiapkan oleh BAKTI ialah pengadaan Base Tranceiver Station (BTS) atau yang saat ini dimasifkan ialah pemanfaatan Satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA-1).

“Bisa menggunakan ground segment menggunakan SATRIA-1. Jadi dia bikin receiver-nya gitu, bisa kita install untuk layanan kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan desa. Bahkan sekarang untuk pangan," kata Nezar menjelaskan mekanisme penggunaan SATRIA-1.

Baca juga: Pemerintah komitmen fasilitasi desa digital terkoneksi dengan optimal

Menurut Nezar, Kementerian Komdigi juga membuka peluang inisiatif kolaborasi lain termasuk menggandeng pihak swasta untuk mewujudkan akselerasi digitalisasi di Kota Subulussalam.

Direktur Strategi Kebijakan Infrastruktur Digital Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Kemkomdigi Denny Setiawan mengatakan pihaknya telah merencanakan untuk berkoordinasi dengan PLN dan Icon Plus dalam proyek perdana BTS di Kota Subulussalam.

"Kita coba menjadikan ini pilot project, nanti kita coba diskusi dengan teman PLN. Jadi listrik dan jaringan (kabel) fibernya, sekalian BTS-nya nanti nyambung. Nanti kita kombinasi dengan wireless kalau memang benar-benar di 3T," tuturnya.

Baca juga: Kemkomdigi kaji dampak tarif AS untuk sektor teknologi dan digital

Sementara itu, Wali Kota Subulussalam M Rasyid Bancin menjelaskan pentingnya konektivitas digital untuk daerahnya begitu dibutuhkan karena dari 82 desa di Kota Subulussalam baru ada 24 desa yang baru mendapatkan manfaat dari Program Kementerian Komdigi.

"Kita hanya tersentuh dari Kemkomdigi ini terdekat ada 24 desa atau instansi. Ada di sarana ibadah, ada di pendidikan, perkantoran," jelasnya.

Oleh karena itu, Wali Kota Rasyid berharap Kementerian Komdigi dapat berkoordinasi dengan penyelenggara layanan telekomunikasi lainnya agar bisa menopang infrastruktur digital di Kota Subulussalam.

Baca juga: Kemkomdigi fokus pada konektivitas dan talenta digital di 2025

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |