Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengajak 12 mahasiswa dari 10 negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika untuk mengulik langsung budaya Betawi.
Pengenalan budaya Betawi tersebut merupakan rangkaian kegiatan Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2025 yang merupakan flagship program Kemlu yang pertama kali diadakan pada tahun 2003.
“Untuk tahun ini, program bagi peserta Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia difokuskan untuk bisa mendalami budaya dari Jakarta, seni dan budaya, dan juga kewirausahaan,” kata Direktur Diplomasi Publik Kemlu, Ani Nigeriawati dalam acara pengenalan budaya Betawi di Balai Budaya Condet, Jakarta, Sabtu.
Ani menjelaskan bahwa pada loka karya kali ini, peserta yang berasal dari Afrika Selatan, Fiji, Laos, Mongolia, Myanmar, Nepal, Papua Nugini, Tanzania, Uzbekistan, dan Indonesia, mempelajari tradisi Palang Pintu, yang di dalamnya terdapat unsur pencak silat, pantun, dan hadroh atau seni musik Islami.
Sebelumnya, para mahasiswa sudah mempelajari cara membuat minuman khas Betawi bir pletok dan mengenal keindahan alam Indonesia di Kepulauan Seribu. Peserta juga akan dikenalkan dengan budaya membatik dan belajar bahasa Indonesia.
Pada pengujung program pada akhir Agustus, peserta akan mementaskan pertunjukan seni dan budaya yang telah dipelajari dan mempresentasikan produk-produk yang dihasilkan selama di tanah air sebagai upaya untuk membangun jiwa kewirausahaan.
“Sesuai dengan tema dari program BSBI tahun ini, yaitu socio-culturalpreneurship. Jadi untuk bisa membangun juga jiwa kewirausahaan, sehingga ada program-program juga dengan komunitas setempat,dan di situ juga bisa membangun wawasan seni dan budaya dalam konteks pertukaran budaya,” ucap Ani.
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sebagai mitra Kemlu dalam program budaya tersebut, memilih Condet sebagai lokasi loka karya karena daerah tersebut sangat identik dengan masyarakatnya yang masih mempertahankan budaya dan tradisi Betawi. Sehingga, peserta dapat berinteraksi dengan komunitas dan masyarakat dengan kebudayaan Betawi yang kental.
“Harapan kami dengan program ini, Indonesia akan lebih dikenal lebih dalam. Dari sisi budayanya, entrepreneur-nya, sehingga anak-anak selesai dari kegiatan mengikuti program ini, dia menjadi agent kita untuk menyuarakan di luar, oh Indonesia ini budayanya luar biasa,” kata Kepala Urusan Internasional UNJ Susilo dalam kesempatan yang sama.
BSBI 2025 resmi dibuka pada 23 Juni lalu dengan rangkaian pelatihan yang akan berlangsung hingga 22 Agustus 2025. BSBI merupakan sebuah inisiatif untuk mempererat persahabatan antarnegara melalui diplomasi budaya.
Jumlah alumni BSBI dari 2003 – 2024 mencapai 1.069 orang yang berasal 84 negara. Pada tahun ini, Nepal dan Mongolia berpartisipasi untuk yang pertama kalinya.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.