Kementerian LH tindak tegas IKM tahu Sidoarjo berbahan bakar plastik

3 months ago 19

Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (LH) akan segera menindak tegas pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) pembuatan tahu di wilayah Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang masih menggunakan sampah plastik sebagai bahan bakar pabrik.

"Sudah ada upaya pembinaan melalui surat edaran maupun surat peringatan dari pemda setempat, namun hal ini terus terjadi sehingga kami mendukung penegakan hukum terhadap kerusakan lingkungan yang diakibatkan para oknum pelaku IKM tahu ini," kata Deputi Bidang Penegakan Hukum Kementerian LH Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Rizal Irawan di Sidoarjo, Sabtu.

Di hadapan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, dan Bupati Sidoarjo Subandi, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sidoarjo serta perwakilan IKM tahu tersebut, Rizal menyebutkan kualitas udara di wilayah sekitar pabrik terkait sudah memasuki kategori tidak sehat.

Hal ini disimpulkan setelah pihak Kementerian LH mengambil sampel udara dan air di wilayah terkait beberapa waktu lalu.

Baca juga: BRIN: Efisiensi pembuatan bahan bakar dari sampah mencapai 60 persen

Baca juga: BRIN paparkan capaian inovasi bahan bakar dari limbah plastik CN 54

Rizal menjelaskan parameter total partikulat dan kandungan zat karbon monoksida sudah memasuki kategori tidak sehat dan berisiko menyebabkan penyakit ISPA di kalangan warga.

Selain itu kandungan mikroplastik dalam udara hasil pembakaran limbah plastik ini juga dapat meningkatkan risiko masyarakat sekitar untuk terjangkit penyakit kanker kulit.

Rizal mengaku pihaknya mendapatkan informasi penggunaan sampah plastik merupakan hal yang murah dibanding dengan penggunaan kayu bakar yang telah menjadi standar bahan bakar pabrik tahu di berbagai tempat di Jawa Timur.

"Kalau pakai kayu bakar para pelaku IKM tahu masih harus membeli dan membayar, sementara jika menggunakan sampah plastik dapat diperoleh secara murah dan bahkan cuma-cuma," kata Rizal.

Atas hal tersebut Rizal menegaskan akan segera menegakkan hukum bagi para oknum pelaku IKM tahu yang masih menggunakan sampah plastik sebagai bahan bakar pabrik.

Ia menyebut akan menindak para pemilik pabrik yang tak patuh aturan sekaligus juga akan meringkus para pemasok sampah plastik kepada para oknum tersebut.

Rizal mengatakan pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sidoarjo pun telah menunjukkan komitmennya dan akan segera menutup operasional pabrik yang masih tidak mematuhi aturan.

Sementara itu, Direktur Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara Kementerian LH/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Nixon Pakpahan menuturkan dari pantauan tim di sekitar sentra industri tahu masih terlihat asap berwarna hitam yang mengepul dari cerobong-cerobong asap pabrik pembuatan tahu.

"Hingga sore ini kami masih memantau ada beberapa titik cerobong asap pabrik tahu yang terlihat mengeluarkan asap hitam hasil pembakaran sampah," kata Nixon.

Dia menjelaskan bahaya pembakaran sampah plastik tidak hanya mengganggu warga sekitar namun juga dapat meluas ke wilayah lain sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit kepada masyarakat yang lebih luas.

Ia meminta masyarakat untuk segera beralih menggunakan kayu bakar untuk mengurangi risiko dampak akibat pembakaran sampah plastik tersebut.*

Baca juga: Mahasiswa Undip sulap limbah plastik jadi bahan bakar

Baca juga: BRIN-Banjarnegara kembangkan teknologi ubah plastik jadi bahan bakar

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah/Fahmi Alfian
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |