Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian (Ditjen LIP) Kementerian Pertanian mendorong percepatan program optimasi lahan (oplah) dan cetak sawah di Jambi guna mewujudkan swasembada pangan.
"Jambi memiliki potensi besar dalam meningkatkan kapasitas produksi pangan melalui oplah dan cetak sawah," kata Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian Kementan Hermanto dalam Rapat Koordinasi Percepatan Program Optimasi Lahan dan Cetak Sawah bersama Pimpinan Daerah Pemerintah Provinsi Jambi di Kabupaten Bungo sebagaimana keterangan di Jakarta, Rabu.
Hermanto mengatakan rakor itu menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mencapai target swasembada pangan secara berkelanjutan melalui program, di antaranya oplah dan cetak sawah.
“Jambi juga menjadi salah satu wilayah prioritas karena ketersediaan lahannya dinilai cukup luas,” ujarnya.
Baca juga: Mentan: Kolaborasi Kementan-TNI AL percepat distribusi bantuan bencana
Ia menuturkan, peningkatan produktivitas pertanian demi mewujudkan swasembada pangan sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto dan juga arahan langsung Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
“Target cetak sawah dari Presiden dan Menteri Pertanian adalah 3 juta hektare selama periode 2024-2029 (secara nasional). Tadi Gubernur Jambi mengusulkan cetak sawah seluas 40 ribu hektare," katanya.
Dalam rapat yang dihadiri Gubernur Jambi Al Haris, Bupati Bungo Dedy Putra, Bupati Kerinci Monadi, Bupati Tanjung Jabung Timur Dillah Hikmah Sari, Wakil Bupati Sarolangun Gerry Trisatwika, Dinas Pertanian Provinsi/Kota/Kabupaten, Dinas Pekerjaan Umum, dan perwakilan Korem Jambi itu Hermanto menegaskan pihaknya siap mendukung peningkatan pertanian setempat selama memenuhi persyaratan teknis.
Hermanto menjelaskan Jambi sebelumnya memang mengalami defisit ketersediaan pangan yang cukup tinggi. Pada 2024, defisit pangan di provinsi tersebut mencapai sekitar 50 persen.
Baca juga: HKTI dan Kementan sinergi perkuat pertanian hingga peternakan rakyat
Namun pada 2025, produksi pertanian meningkat seiring bertambahnya luas tanam dan peningkatan produksi dampak dari adanya program oplah dan cetak sawah, sehingga defisit ketersediaan pangan yang bersumber dari Jambi menjadi 37 persen.
“Usulan dan target yang disampaikan pada rakor ini semoga bisa terealisasi terutama dalam memperkuat swasembada beras provinsi Jambi di waktu mendatang,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris menyatakan komitmennya untuk mendorong percepatan pelaksanaan program tersebut secara cepat dengan melibatkan berbagai unsur di wilayah Jambi.
"Karena itu, kami siap menyediakan lahan pertanian tambahan hingga 40 ribu hektare guna memperkuat kemandirian pangan daerah sekaligus mendukung target swasembada pangan nasional secara berkelanjutan,” kata Haris.
Baca juga: Kementan pastikan progres cetak sawah di Muara Bungo berjalan baik
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































