Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkuat kompetensi SDM industri maritim dan perkapalan di Jawa Timur, karena daerah tersebut telah tersedia pelabuhan besar, infrastruktur logistik, serta memiliki perusahaan industri dan manufaktur penunjang.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu menyampaikan, sektor industri perkapalan memiliki peranan yang penting dalam mendukung penguatan sistem logistik nasional dan konektivitas maritim di Indonesia.
“Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi laut yang besar, sehingga kebutuhan untuk kapal dan armada laut masih cukup tinggi, dan tentu saja juga membutuhkan dukungan tenaga kerja industri yang kompeten dan terampil dalam menopang kinerja industri perkapalan di tanah air,” kata dia.
Oleh karena itu, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) yang merupakan unit kerja di Kemenperin, memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan vokasi dalam upaya menghasilkan sumber daya manusia yang siap kerja di sektor industri.
Baca juga: PT PAL dan Naval Group bangun kapal selam modern libatkan anak bangsa
“Hal ini tentunya menjadikan kebutuhan terhadap tenaga kerja industri kompeten dan siap pakai di Jawa Timur menjadi sangat mendesak, tidak hanya dalam jumlah tetapi juga dari sisi kompetensi yang memenuhi standar industri,” ujarnya lagi.
Kepala BPSDMI Kemenperin Masrokhan menyampaikan, salah satu upaya penguatan SDM industri maritim dan perkapalan di wilayah tersebut, pihaknya pada 5 Agustus menggelar Pelatihan Vokasi Industri Upskilling Sektor Industri Perkapalan di Surabaya, Jawa Timur.
Kegiatan tersebut bekerja sama dengan PT PUSDIKLAT PAL Tekno serta Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) sebagai mitra industri dan asosiasi industri.
Pelatihan ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kompetensi tenaga kerja pada sektor industri perkapalan terutama di galangan kapal sehingga membuat proses pekerjaan lebih efektif dan efisien.
Baca juga: Menhan harap industri pertahanan RI mampu buat kapal perang destroyer
Kebutuhan tenaga kerja plate fitter di sektor perkapalan cukup tinggi, terutama untuk pekerjaan konstruksi dan perbaikan kapal. Plate fitter merupakan bagian yang krusial dalam pembuatan lambung kapal.
"Untuk itu pelatihan ini dirancang untuk memberikan keterampilan yang aplikatif, dengan menggandeng para pelaku industri, asosiasi, dan lembaga pelatihan, agar materi yang disampaikan relevan dengan praktik kerja di galangan kapal,” kata Masrokhan.
Pelatihan tersebut akan berlangsung selama delapan hari, dan dilanjutkan dengan uji kompetensi selama dua hari.
Pelatihan ini diikuti sebanyak 30 peserta yang merupakan tenaga kerja di industri galangan kapal wilayah Jawa Timur.
Peserta yang lulus uji kompetensi akan mendapatkan sertifikat kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) terkait.
Baca juga: Bappenas: RI butuh banyak kapal dengan "maintenance" cukup tinggi
Sementara itu, Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM PT PAL Indonesia, Pramusti Indrascaryo menyampaikan kegiatan ini juga merupakan wujud nyata dari kolaborasi yang dilakukan antara pemerintah dengan pelaku industri.
Lebih lanjut, Ketua Umum IPERINDO Anita Puji Utami menyatakan, pelatihan ini diyakini dapat meningkatkan kompetensi tenaga kerja di industri galangan kapal nasional.
“Kami berharap untuk ke depannya, pelatihan-pelatihan seperti ini terus didukung oleh Kemenperin,” ucapnya.
Kemenperin mencatat, saat ini terdapat 342 galangan kapal aktif yang tersebar di 29 provinsi dengan kapasitas produksi bangunan mencapai 1 juta deadweight tonnage (DWT) per tahun dan kapasitas reparasi mencapai 12 juta DWT per tahun. Sektor industri ini telah menyerap tenaga kerja lebih dari 46.000 orang.
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
