Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) sukses menjalankan delapan proyek digitalisasi Industri Kecil Menengah (IKM) komponen otomotif yang berdampak pada perluasan pasar.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin menyampaikan upaya tersebut merupakan bentuk komitmen pihaknya untuk meningkatkan daya saing IKM agar masuk ke rantai pasok industri berskala besar.
"Kolaborasi ini diharapkan menjadi model keberhasilan yang dapat direplikasi oleh lebih banyak IKM, sehingga mampu memperluas jangkauan ke industri otomotif nasional dan global,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita mengungkapkan, proyek implementasi tersebut telah berjalan selama tiga bulan sejak 22 April 2025 sampai 31 Juli 2025.
Baca juga: LPEM UI dorong insentif berbasis emisi dan TKDN pacu industri otomotif
“Program kerja sama ini merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi yang sangat baik antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang, yang menjadi contoh nyata bagaimana kemitraan internasional dapat mendorong kemajuan sektor industri,” ujarnya.
Reni menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, khususnya JICA sebagai mitra strategis dalam pelaksanaan program ini, Adapun tujuannya juga untuk menjawab tantangan global yang semakin menuntut penggunaan teknologi, khususnya di sektor IKM komponen otomotif.
“Upaya implementasi digitalisasi ini sejalan dengan data Asian Development Bank (2022) yang menunjukkan bahwa tingkat adopsi teknologi digital di sektor manufaktur kecil dan menengah di Asia Tenggara masih berada di bawah 30 persen, jauh tertinggal dari perusahaan besar yang telah melampaui 60 persen,” katanya.
Artinya, data itu menunjukkan masih terdapat kesenjangan teknologi yang harus diatasi bersama, yang menjadi peluang besar untuk mendorong percepatan transformasi digital IKM.
Baca juga: Pemerintah belum bahas kelanjutan insentif mobil listrik impor
“Oleh karena itu, Kemenperin akan terus mengupayakan langkah-langkah strategis, salah satunya adalah keberlanjutan kerja sama dengan JICA,” katanya lagi.
Dirjen IKMA berharap, di masa mendatang kerja sama yang dilakukan tidak hanya berfokus pada sektor industri otomotif, namun juga dengan cakupan komoditas yang lebih luas termasuk tujuh industri prioritas pada implementasi Making Indonesia 4.0.
“Tentunya pada skala IKM, dengan juga turut merambah ke sektor industri makanan dan minuman, tekstil, kimia, furnitur, elektronik, logam, kerajinan, serta komoditi unggulan lainnya karena penerapan digitalisasi dan otomasi di sektor tersebut akan meningkatkan konsistensi kualitas produk, efisiensi proses produksi, dan daya saing di pasar internasional,” katanya.
Baca juga: GAIKINDO dorong insentif dan restrukturisasi pajak industri otomotif
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.