Kemenpar sarankan industri lakukan diversifikasi atasi PPN 12 persen

2 months ago 27

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyarankan industri pariwisata untuk melakukan diversifikasi produk guna mengatasi dampak imbas dari kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen yang rencananya akan diberlakukan tahun depan.

“Kami mengimbau industri kami yang bergerak di bidang service’s dan produk wisata untuk mengantisipasi menyediakan diversifikasi produk untuk mengantisipasi shifting (pergeseran) daripada demand (permintaan) wisata ini,” kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Kemenpar Vinsensius Jemadu dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2024 di Jakarta, Jumat.

Vinsensius menilai kenaikan PPN sebesar 12 persen bakal berdampak pada permintaan dan penawaran wisatawan terhadap produk wisata.

Ia melihat terdapat kemungkinan bahwa wisatawan yang semula menyukai dan membeli produk premium dan mahal, bakal bergeser membeli produk dengan harga yang lebih terjangkau.

Baca juga: Menpar sebut wisata gastronomi di Ubud tonjolkan cita rasa Nusantara

Dengan adanya diversifikasi produk, diharapkan wisatawan tetap memiliki beberapa pilihan. Sedangkan dari sisi pelaku usaha dapat mempertahankan pendapatannya.

Meski demikian Vinsensius menekankan diversifikasi produk yang ditawarkan tetap berkualitas dan tidak mengurangi kualitas dari produk tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan Kementerian Pariwisata akan mendukung keputusan yang sudah melalui sejumlah pertimbangan tersebut.

Menurut dia apabila kebijakan itu berdampak pada sektor pariwisata, maka pihaknya akan berupaya membantu wisatawan mendapatkan pengalaman yang menarik saat berwisata. Contohnya seperti menyediakan paket wisata murah.

“Contoh, kami akan membuat paket wisata murah yang dapat meringankan bagi wisatawan yang terdampak PPN 12 persen,” ucap Widiyanti.

Baca juga: Kemenpar upayakan desa wisata lebih banyak sabet penghargaan dunia

Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini menambahkan pariwisata menjadi salah satu industri yang paling berkembang.

Made menilai meski suatu negara sedang dilanda sebuah konflik, masyarakat tetap ingin berwisata. Terkait dengan hal tersebut, pihak industri perlu lebih inovatif dalam mencari program atau menyediakan paket wisata yang menarik.

Industri pariwisata dan asosiasi juga dituntut untuk saling berkolaborasi menyiapkan fasilitas dan produk wisata yang berkualitas.

“Ada beberapa hal untuk keseimbangan antara jumlah orang yang bergerak di dalam negeri, inbound tourist atau wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan nusantara,” kata dia.

Oleh sebab itu, beberapa kampanye yang digalakkan seperti “Di Indonesia Aja”, “Cinta Indonesia” hingga pembuatan situs yang menarik diharapkan dapat membaca tren ketertarikan wisatawan di masa kini.

“Jadi kita tahu trennya, bagaimana orang yang kita sasar itu dengan strategi. Misalnya dia suka makan, suka olahraga, jadi kita buat acara, konsep,” kata Made.

Baca juga: Kemenpar: Tentukan destinasi wisata agar nyaman habiskan waktu libur

Baca juga: Menpar perkuat sinergi pusat dan daerah untuk kembangkan investasi

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |