Makassar (ANTARA) - Asisten Deputi (Asdep) Pelindungan Data dan Transaksi Elektronik, Deputi Bidkoor Kominfo, Kementerian Koordinator Politik Keamanan (Kemenkopolkam) Syaiful Garyadi, menekankan pentingnya literasi digital bagi masyarakat sebagai upaya menghindari informasi menyesatkan.
“Transformasi digital memang kencang, tapi harus dibarengi dengan literasi digital. Karena masyarakat akan termakan informasi menyesatkan jika kurang literasi digital,” ujar Syaiful di hadapan sejumlah pejabat Pemprov Sulsel di Makassar, Rabu.
Dalam kunjungan tersebut, Syaiful diterima oleh Kepala Dinas ESDM Andi Eka, Kepala Dinas Kesehatan Ishaq Iskandar, perwakilan Dinas Kominfo SP Sulsel Sultan Rakib, serta Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi Indri Assaf dan jajaran lainnya.
Baca juga: Diskominfo Palangka Raya literasi digital siswa SMP
Menurut Syaiful, tanpa kemampuan memilah dan memahami informasi, masyarakat sangat rentan terhadap berbagai bentuk digital hazard seperti hoaks, judi online, pinjaman daring ilegal (pinjol ilegal), serta aplikasi bodong (APK) yang kerap mengecoh dan menyesatkan pengguna.
Hal ini diamini oleh Sekretaris Dinas Kominfo SP Sulsel, Sultan Rakib, yang mengatakan penguatan literasi digital dapat menjadi benteng utama dari ancaman siber yang kian berkembang. Menjadi solusi untuk mengantisipasi berbagai ancaman sisi gelap dari transformasi digital
“Literasi digital memang sangat penting. Masyarakat yang banyak literasi digitalnya kecil kemungkinan kena hoaks. Yang sedikit literasi digitalnya besar peluang terserang hoaks,” kata Sultan.
Pernyataan ini, kata Sultan, menjadi cermin perlunya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyebarluaskan edukasi digital yang inklusif dan adaptif.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.