Bandung (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menyerap aspirasi dari para pelaku usaha kreatif mulai dari para CEO (Kepala eksekutif perusahaan), komunitas, akademisi dan unsur pemerintah daerah di Kota Bandung, guna menyempurnakan Program Berdaya Berusaha.
Penyerapan aspirasi yang merupakan uji publik program di Bandung Creative Hub pada Senin ini, kata Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, bertujuan untuk menghimpun masukan, kritik dan saran dari para praktisi di lapangan untuk menyempurnakan arah kebijakan program tersebut.
"Uji publik yang merupakan standar baru cara kerja pemerintah ini agar ada partisipasi publik yang bermakna (meaningful participation) dimulai sejak hari pertama perancangan, bukan sekadar formalitas saat dokumen sudah final. Sebagai esensi dari Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance)," kata Leontinus di Bandung, Senin.
Diskusi dalam uji publik yang menjadi ajang penyusunan program bersama para pemangku kepentingan sejak tahap perancangan konsepsi ini, dibagi ke dalam beberapa sesi breakout berdasarkan sub-sektor ekonomi kreatif, seperti kuliner, fesyen, kriya dan game.
Baca juga: Kementerian UMKM sebut penguatan sinergi multipihak buat UMKM berdaya
"DNA yang saya bawa dari sektor swasta adalah obsesi untuk mendengar suara konsumen. Di pemerintahan, ‘konsumen’ kita adalah publik," ujar Leontinus.
Seluruh masukan yang diterima dalam uji publik ini akan dikaji secara mendalam untuk memperkaya substansi dan model implementasi Program "Berdaya Berusaha", memastikan kebijakan yang dihasilkan benar-benar relevan dan menjawab kebutuhan nyata di lapangan.
"Kami sendiri memilih Bandung karena kota ini adalah episentrum kreativitas. Masukan dari para praktisi di sini, mulai dari teman-teman di ITB, para CEO startup, hingga komunitas, akan menjadi fondasi untuk menyempurnakan program ini sebelum diluncurkan secara nasional. Program ini bukan lagi program Kemenko PM, tapi program kita semua," ucapnya.
Baca juga: Kolaborasi Pegadaian dan Relawan Bakti BUMN, bangun Desa Aan lebih mandiri dan berdaya
Adapun Program "Berdaya Berusaha" sendiri dirancang untuk menjadi solusi terintegrasi dari hulu ke hilir bagi UMKM, ekonomi kreatif, dan koperasi.
Fokus intervensinya mencakup 5+1 pilar utama, yaitu akses terhadap bahan baku, optimalisasi proses produksi, kemudahan pembiayaan, strategi pemasaran, pemahaman tata niaga global, serta fasilitasi legalitas dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.