Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) siap meluncurkan inisiatif Presidential Call to End Malaria Initiative (PCMI) untuk mengajak semua pihak mulai dari pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat dan media massa untuk memperkuat kolaborasi mempercepat eliminasi malaria.
Direktur Penyakit Menular Kemenkes, Ina Agustina Isturini dalam temu media di Jakarta, Kamis, menyampaikan PCMI itu akan diluncurkan dalam pertemuan Asia Pacific Leaders' Summit on Malaria Elimination 2025 yang digelar di Bali pada 16–17 Juni mendatang.
“PCMI merupakan call to action atau ajakan gerakan untuk bersama-sama melakukan eliminasi malaria,” ujar Ina.
Baca juga: Kemenkes luncurkan "Tempo Kas Tuntas" percepat eliminasi malaria
Dia menyampaikan inisiatif itu akan menjadi salah satu keluaran utama dari pertemuan Asia Pacific Leaders' Summit on Malaria Elimination 2025 itu. Di Indonesia, kata dia, PCMI itu akan ditindaklanjuti dengan rencana aksi nasional yang melibatkan lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah serta lintas sektor, mulai dari akademisi, dunia usaha, hingga media massa.
"Mungkin saat ini masing-masing sudah punya gerakan, namun kita perlu bergerak bersama-sama, saling mengisi kesenjangan bersama-sama, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, kemudian dari akademisi, dari dunia usaha, dari media," ucap dia.
Menurut Ina, gerakan bersama-sama dalam mengentaskan malaria itu bernilai penting untuk dilakukan, mengingat Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan kasus malaria terbanyak pada tahun 2023, yakni mencapai 1,09 juta kasus.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Kebijakan Strategi dan Tata Kelola Kesehatan Global Kemenkes, Harditya Suryawanto menyampaikan bahwa di Tanah Air, Presidential Call to End Malaria Initiative telah mendapatkan dukungan yang luas dari beragam kementerian/lembaga.
Baca juga: Kemenkes: Kasus malaria RI turun, tapi masih tertinggi kedua di Asia
Baca juga: Kemenkes percepat eliminasi Malaria di Papua melalui Gebrak Siamal
"Inisiatif nasional ini sudah kita bahas di tingkat kementerian dan lembaga dan alhamdulillah mendapatkan dukungan luas yang intinya adalah meningkatkan sinergi antar-kementerian dan lembaga dalam pengentasan malaria di tingkat nasional," ujar Harditya.
Asia Pacific Leaders' Summit on Malaria Elimination merupakan platform regional yang bertujuan mempercepat pencapaian eliminasi malaria di wilayah Asia Pasifik pada tahun 2030. Sejauh ini, kata Harditya, terdapat tujuh Menteri Kesehatan di kawasan Asia Pasifik yang telah mengonfirmasi kehadirannya dalam pertemuan itu, yakni menteri kesehatan dari Indonesia, Timor Leste, Vanuatu, Solomon, Laos, Papua Nugini, dan Pakistan.
Pada tahun 2025, Indonesia yang bekerja sama dengan Asia Pacific Leaders Malaria Alliance (APLMA), dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan ke-9 yang akan berlangsung di Bali pada 16–17 Juni 2025.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025