Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) melibatkan organisasi internasional, Global Wildlife Foundation (GWF), untuk menata lahan milik Presiden Prabowo Subianto di wilayah Takengon, Aceh, untuk keperluan konservasi gajah.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, mengatakan GWF yang kini berbasis di Liechtenstein adalah lembaga yang mendapat mandat dari Raja Charles untuk terlibat dalam program konservasi ini.
"Ini amanah penting, relasi kita dengan Inggris. Besok saya akan bertemu dengan GWF, yang mendapat mandat dari King Charles untuk meneruskan persiapan konservasi gajah ini," katanya.
Ia mengatakan, lahan yang akan ditata sebagai tempat perlindungan gajah, sebelumnya merupakan konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) milik Presiden Prabowo Subianto yang secara sukarela diserahkan untuk kepentingan konservasi gajah.
“Pak Prabowo awalnya menyerahkan 20 ribu hektare, lalu diperluas jadi 80 ribu hektare,” katanya.
Sebelumnya, ia juga telah mengunjungi Aceh bersama pejabat Kedutaan Besar Inggris untuk melihat langsung perkembangan di lapangan.
Menurutnya, telah ada rencana komprehensif yang disusun untuk mencegah konflik antara gajah dan manusia, seperti yang sering terjadi ketika satwa tersebut masuk ke area permukiman.
“Agar menghindari terjadinya konflik antara gajah dan manusia, gajah di dalam masuk ke perkampungan, dengan memberikan pengayaan, enrichment makanan gajah dan juga menghubungkan koridor atas satu tempat dengan tempat lain,” katanya.
Raja Juli memastikan bahwa program ini telah berjalan dan evaluasi awal bersama GWF akan dilakukan, Kamis (7/8).
“Sudah mulai. Besok kami evaluasi bersama GWF,” katanya.
Presiden RI Prabowo Subianto saat berpidato dalam Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jateng, Minggu (20/7), menyatakan telah menyerahkan ribuan hektare lahan konsesi HTI miliknya di Takengon, Aceh, untuk dijadikan kawasan perlindungan gajah.
Awalnya, permintaan hanya diajukan seluas 10 ribu hektare oleh kelompok konservasi WWF, namun Kepala Negara menggandakan tawaran tersebut menjadi 20 ribu hektare.
Setelah menerima surat ucapan terima kasih dari Raja Charles III yang merupakan pembina WWF, Presiden memutuskan memperluas penyerahan lahan menjadi 80 ribu hektare dari total 98 ribu hektare yang ia kelola.
Baca juga: Kemenhut-Basarnas perkuat sistem keselamatan di kawasan hutan
Baca juga: Menhut buka partisipasi masyarakat dalam mengelola kawasan hutan
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.