Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Integrasi Transportasi Multimoda Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan pemetaan (mapping) terkait integrasi transportasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Indonesia.
“Kami sedang menyiapkan itu, dalam bentuk mapping tadi. Kami sudah mau lihat untuk potensi demand itu sudah seperti apa, sih, transportasinya? Kalau antar simpul, seperti apa sih posisinya, ruangnya seperti apa? Kami sudah menyiapkan itu,” ungkap Risal saat ditemui di Jakarta, Jumat.
Ia menilai dukungan integrasi transportasi di kawasan yang menggerakkan perekonomian seperti KEK, Kawasan Industri (KI), dan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) sangat penting bagi Indonesia.
Hal ini pun senada dengan peran Kemenhub sebagai anggota Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) memiliki tugas penting dalam mewujudkan konektivitas dan aksesibilitas dalam mendukung percepatan investasi.
Selain itu, upaya ini juga merupakan komitmen untuk mendukung pengembangan KEK di Indonesia melalui penyediaan infrastruktur transportasi yang memadai, meningkatkan daya saing logistik, pengembangan integrasi multimoda, dan regulasi yang mendukung.
Lebih lanjut, Risal mengatakan semua KEK yang berjumlah 24 kawasan sudah dipertimbangkan dan dipetakan oleh Kemenhub agar sarana transportasi yang diperlukan bisa terhubung dengan baik.
“Ada berapa puluh daerah KEK, itu kami mapping semuanya. Nantinya kita akan lihat, misalnya (kawasan) ini sudah terhubung, sudah bagus, sudah terpadu dan aksesnya bagus, sustainable, kelanjutannya oke, gitu. Nanti ada kelas-kelasnya,” ujar dia.
Ia berharap dengan terintegrasinya konektivitas melalui peran dan solusi dari Kemenhub, berbagai tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha, mulai dari regulasi hingga infrastruktur, dapat diidentifikasi dan diselesaikan secara efektif.
Baca juga: Kemenhub masih kaji fenomena lonjakan impor truk CBU dari China
Baca juga: Kemenhub: Kolaborasi program BTS wujudkan integrasi transportasi umum
Baca juga: Kemenhub: Water taxi jadi salah satu alternatif kurangi macet di Bali
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.