Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif akan membuka program akselerasi dan pendampingan khusus untuk mengakselerasi UMKM kalangan mahasiswa bersama dengan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) untuk mencetak wirausaha generasi muda kreatif yang berdaya saing global.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Irene Umar mengatakan pemerintah memiliki komitmen mendorong generasi muda dalam mengembangkan wirausaha kreatif berbasis kearifan lokal, sekaligus memperkuat kolaborasi lintas lembaga karena penguatan kapasitas generasi muda sangat penting untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kreatif nasional.
“Semangat seperti ini bukan hanya untuk mahasiswa, tapi untuk seluruh anak muda Indonesia. Kekuatan KMHDI terletak pada wirausahanya sekaligus fondasi nilai yang kuat, seperti meditasi. Jadikan meditasi sebagai kebiasaan dalam setiap kegiatan—ini menjadi kekuatan yang membedakan para kader mahasiswa kalian,” ujar Wamen Ekraf dalam keterangan pers yang diterima, Rabu.
Audiensi ini juga menjadi kesempatan bagi KMHDI untuk menyampaikan tantangan yang dihadapi wirausaha kader mahasiswa, seperti kebutuhan mendesak terhadap perlindungan HAKI dan sertifikasi produk (PIRT/BPOM) di subsektor kuliner, keterbatasan akses pasar, serta kurangnya kapasitas manajerial dalam branding, pemasaran digital, dan pengelolaan keuangan profesional.
Baca juga: Wamenekraf dorong penguatan daerah untuk wujudkan ekonomi restoratif
Sebagai tindak lanjut, KMHDI mengusulkan kerja sama strategis dengan Kementerian Ekraf berupa program akselerasi (fast-track) bagi UMKM kader mahasiswa untuk mengikuti inkubasi kreatif, fasilitasi pemasaran melalui event nasional, pendampingan proaktif lewat Klinik HAKI dan legalitas produk, serta penguatan jejaring dan mentorship dengan mentor, investor, dan calon pembeli.
“Karena dari situ akan terlihat seberapa berkelanjutan usaha tersebut. Kementerian Ekraf akan terus mendorong pola pikir kreatif, terukur, dan berdampak, sebagai bagian dari upaya menjadikan ekonomi kreatif sebagai the new engine of growth Indonesia. Kita akan memaksimalkan potensi yang ada, termasuk melalui program desa wisata dan desa kreatif,” tambah Wamen Ekraf.
Wamen Ekraf menambahkan bahwa pengembangan wirausaha perlu disertai creative mentality dan financial planning.
Sementara itu, perwakilan Pusat Pengembangan SDM Ekraf Siamwahyuni melihat potensi besar dari para kader mahasiswa KMHDI yang dapat berkembang lebih cepat dengan dukungan kementerian, terutama dalam peningkatan keterampilan manajerial, legalitas, dan jejaring pemasaran.
Ketua Umum KMHDI, I Wayan Darmawan, menegaskan bahwa kader mahasiswa KMHDI memiliki potensi SDM yang kuat dan siap berkontribusi di ekonomi kreatif, hanya perlu pendampingan dari Kementerian Ekraf.
“Dengan fasilitasi program akselerasi, bimbingan legalitas produk, serta jejaring pemasaran dari Kementerian Ekraf, para kader kami dapat berkembang lebih cepat, menciptakan usaha kreatif tangguh, dan berkontribusi nyata bagi Generasi Emas Kreatif 2045. Sebagai organisasi mahasiswa, KMHDI siap menjadi motor penggerak wirausaha kreatif berbasis kearifan lokal di seluruh Indonesia,” ujar Wayan.
Kementerian Ekraf akan menindaklanjuti hasil audiensi ini dengan program konkret yang sesuai kebutuhan wirausaha muda, agar dukungan dapat menjangkau lebih banyak pelaku kreatif di berbagai daerah.
Baca juga: Pembentukan dinas ekraf daerah bukti potensi kreatif bisa digali
Baca juga: Kemenekraf dorong pegiat ekraf pahami izin usaha tingkatkan daya saing
Baca juga: Kemenekraf bahas Rindekraf 2026-2045 untuk penguatan ekonomi kreatif
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































