Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN terus berupaya membangun sumber daya manusia (SDM) dan keluarga berkualitas di seluruh siklus kehidupan mulai dari ibu hamil, balita, remaja, hingga lanjut usia (lansia).
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji saat ditemui di Jakarta pada Rabu menyampaikan, pembangunan sumber daya manusia harus dari hulu ke hilir, sehingga membutuhkan perhatian khusus.
Saat ini, pemerintah masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk memastikan keluarga Indonesia berkualitas dalam menyambut bonus demografi.
Baca juga: Mendukbangga: 6 program prioritas nasional mampu dongkrak perekonomian
"Pekerjaan rumah kita ini kan sumber daya manusia yang kompleks, banyak dimulai dari hulu sampai hilir, misalnya stunting ini pekerjaan rumah kita masih 19,8 sedangkan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) adalah 18 persen. Pekerjaan rumah kedua tentu nanti bagaimana setelah bayi di atas dua tahun -baduta- memastikan pola asuh anak terpenuhi," katanya.
Ia melanjutkan, Kemendukbangga/BKKBN juga memiliki pekerjaan rumah untuk mengkapitalisasi bonus demografi dengan memastikan angkatan kerja perempuan terus meningkat dan terpenuhi hak-haknya saat mengasuh anak.
Baca juga: Kemendukbangga: Perubahan nomenklatur BKKBN percepat tangani stunting
"Kita juga mengurusi bonus demografi, memastikan angkatan kerja perempuan juga kita urus, maka kita punya program Taman Asuh Sayang Anak -Tamasya-, kemudian kita pastikan juga bagaimana anak-anak itu secara tumbuh kembang butuh perhatian psikologi orang tua, maka kita bikin program Gerakan Ayah Teladan Indonesia -GATI-," ujar dia.
Khusus untuk Program GATI, Kemendukbangga/BKKBN berupaya mengatasi fenomena kurang hadirnya peran ayah dalam pengasuhan. Pada 7 Agustus 2025 nanti, film "Panggil Aku Ayah" akan tayang secara serentak di seluruh Indonesia dan dapat disaksikan oleh keluarga untuk lebih memahami pola pengasuhan yang baik.
Baca juga: Wamendukbangga: Program CKG siswa wujud keadilan kesehatan
"Keluarga Indonesia harus nonton film lah Panggil Aku Ayah itu. Nanti yang akan dikerjakan oleh Kemendukbangga/BKKBN terkait beberapa kebutuhan pelayanan psikologis kepada anak oleh orang tua karena ada beberapa yang tidak punya ayah, tetapi mereka juga punya hak untuk mendapatkan asuhan sosok ayah," paparnya.
Ia melanjutkan, untuk menjawab tantangan kemajuan teknologi, Kemendukbangga/BKKBN akan membuat aplikasi super atau super apps berbasis keluarga yang saat ini tengah dipercepat.
"Pekerjaan rumah yang terakhir yakni tentang bagaimana ada lansia, 11,7 persen itu mengalami aging population -populasi menua-, itu juga pekerjaan rumah kita, maka kita pastikan bagaimana penduduk usia 60 tahun ke atas ini bisa berdaya, kita bikin aktivitas, kita maksimalkan Sekolah Lansia," tuturnya.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.