Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyampaikan beberapa program prioritas pendidikan yang dijalankan pada tahun 2025 telah memberikan dampak positif secara langsung kepada masyarakat.
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikdasmen Suharti mengatakan adanya pencapaian signifikan dalam implementasi program prioritas Pendidikan Bermutu untuk Semua sepanjang periode Oktober 2024 hingga September 2025.
“Program prioritas ini bukan hanya angka capaian, tetapi nyata membawa dampak langsung bagi guru, siswa, dan masyarakat. Pembangunan dan Revitalisasi Satuan Pendidikan menggerakkan ekonomi daerah, Digitalisasi Pembelajaran menutup kesenjangan pembelajaran, tunjangan guru lebih cepat sampai, pemberian insentif guru non ASN, dan beasiswa membuka jalan masa depan anak bangsa. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan pendidikan yang bermutu dan merata untuk semua,” ujarnya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Pengamat: Pidato kenegaraan Prabowo sinyal majukan pendidikan di RI
Dengan alokasi anggaran sebesar Rp181,72 triliun untuk enam program prioritas, ia mengatakan Pemerintah membuktikan komitmennya dalam memastikan layanan pendidikan yang lebih merata, inklusif, dan bermutu bagi seluruh anak Indonesia.
Ia menyebutkan salah satu capaian paling menonjol ialah program revitalisasi satuan pendidikan yang dengan anggaran Rp16,97 triliun berhasil melampaui target.
Dari target 10.440 satuan pendidikan, lanjutnya, program tersebut dapat dialokasikan untuk 15.523 satuan pendidikan.
Pembangunan dan revitalisasi tersebut mencakup seluruh jenjang pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, hingga SLB, serta pembangunan 52 unit sekolah baru dan revitalisasi 122 satuan pendidikan nonformal.
Baca juga: Dana bantuan PIP September 2025 segera cair, cek jadwal lengkapnya
Selanjutnya, peningkatan kualitas pendidikan juga dilakukan dengan melanjutkan program digitalisasi pendidikan.
Sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2025, program ini memfasilitasi akses pembelajaran digital bagi lebih dari 285.000 sekolah pada jenjang PAUD hingga SKB.
Digitalisasi pembelajaran diharapkan mampu mendorong motivasi belajar, mempermudah pemahaman materi, meningkatkan keterampilan digital, serta mengurangi learning loss dan ketertinggalan literasi maupun numerasi.
Di sisi lain, pihaknya juga turut melakukan peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru dengan alokasi anggaran Rp13,2 triliun.
Baca juga: Kemendikdasmen perluas akses pendidikan di Manokwari lewat "Adem-ADik"
Tunjangan profesi bagi guru non-ASN yang mengalami kenaikan sebesar Rp500 ribu dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per bulan menyasar lebih dari 785 ribu guru.
Tidak hanya itu, Bantuan subsidi upah (BSU) sebesar Rp300 ribu juga disalurkan bagi 253 ribu guru PAUD nonformal non-ASN.
Pihaknya juga memberikan program fasilitasi pengembangan karir S1/D4 yang menjangkau 16.197 guru.
“Sebanyak 804 ribu guru pun difasilitasi untuk mengikuti sertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG). Selain itu, guru non-ASN juga mendapat insentif sebesar Rp300 ribu per bulan, yang untuk tahun 2025 diberikan selama 7 bulan mulai Juni 2025. Dengan demikian setiap guru mendapatkan Rp2,1 juta yang diberikan sekaligus dan penyalurannya diberikan antara bulan Agustus sampai September 2025,” imbuhnya.
Baca juga: Program ADEM & ADik beri pemerataan pendidikan di Papua dan daerah 3T
Capaian signifikan juga terlihat melalui Program Indonesia Pintar (PIP) dan beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) yang membuka akses pendidikan bagi jutaan siswa.
Program Indonesia Pintar (PIP) menargetkan 18,5 juta siswa dengan pagu anggaran Rp13,5 triliun, sementara program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) menargetkan 4.679 siswa dengan pagu anggaran Rp127 miliar.
"Selain itu, Program Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) yang dialokasikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik telah menyalurkan Rp59,3 triliun untuk 50.463.212 peserta didik dan 422.106 satuan pendidikan,” ujarnya.
Ia menambahkan tunjangan bagi guru ASN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik juga menunjukkan progres signifikan pada Tahun Anggaran 2025.
Total anggaran sebanyak Rp70 triliun telah dialokasikan untuk Tunjangan Profesi Guru (TPG) bagi 1.522.722 guru, Dana Tambahan Penghasilan (DTP) bagi 332.170 guru, dan Tunjangan Khusus Guru (TKG) bagi 62.536 guru.
Baca juga: Kemendikdasmen: MBG bantu tingkatkan daya saing lulusan SMK
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.