Kemendikdasmen: Pembelajaran AI dan "coding" mulai kelas 5 SD

8 hours ago 4
Mulai kelas 5, dan akan dimulai pada tahun ajaran baru...

Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus (Stafsus) Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendiksasmen) Ma'ruf El Rumi menyatakan pembelajaran terkait kecerdasan buatan atau AI dan coding akan dimulai sejak kelas 5 SD.

"Mulai kelas 5, dan akan dimulai pada tahun ajaran baru, tetapi itu sifatnya masih opsional dan belum menjadi mata pelajaran wajib. Ini juga dalam rangka adaptasi dengan teknologi, karena mau tidak mau sekarang ini mereka (para siswa) sudah tidak bisa dilepaskan dengan AI," katanya di Antara Heritage Center (AHC) Jakarta, Senin.

Ia menegaskan pembelajaran AI dan coding bertujuan agar para siswa nantinya tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pelaku utama dari kemajuan teknologi.

Baca juga: Kemendikdasmen ajak swasta kolaborasi perkuat kompetensi pengajar AI

"Yang menjadi perhatian kita yakni ketika belajar AI tidak membuat kita menjadi end user, tetapi membuat kita bisa menjadi pelaku utamanya. Selama inikan kita hanya sebagai pengguna, bukan sebagai pelaku, maka, dengan mata pelajaran coding dan AI, diharapkan siswa dan masyarakat Indonesia bisa menjadi pelaku utama dalam teknologi AI," paparnya.

Ma'ruf melanjutkan pembelajaran AI dan coding juga dapat melatih kreativitas dan cara berpikir siswa untuk mencari solusi terkait segala persoalan yang ada.

"Yang tidak kalah penting yakni membuat perspektif atau kognitif yang berbeda menjadi lebih kreatif, karena coding dan AI itu bukan tentang bagaimana teknologinya, melainkan bagaimana membentuk perspektif dalam cara berpikirnya, jadi membuat mereka lebih kreatif, mencari solusi terkait persoalan-persoalan yang ada," tuturnya.

Baca juga: Wamendikdasmen tekankan "soft skill" pembelajaran AI-Coding di SMK

Sebelumnya Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan meski bersifat opsional, mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan adalah upaya membekali anak-anak dengan keterampilan yang relevan pada masa kini dan masa depan.

Menurutnya, inisiatif tersebut adalah bagian dari digitalisasi pendidikan yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yang dapat mengembangkan sejumlah kemampuan siswa, seperti kreativitas dan kolaborasi.

Ia mengatakan mempelajari coding dan AI tak sekedar untuk menamatkan pendidikan di jenjang tertentu, tetapi agar kemampuan-kemampuan non-akademik mereka juga dapat dikembangkan, sehingga dapat membantu di dunia kerja nantinya.

"Untuk coding dan AI, pertama kami tegaskan bahwa itu adalah mata pelajaran pilihan, bukan mata pelajaran wajib. Karena itu, yang kami siapkan sekarang adalah perangkat lunaknya, yaitu kurikulumnya," ujar dia.

Baca juga: Kemendikdasmen gelar FGD bahas pembelajaran coding-AI untuk SD

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |