Kemendikdasmen paparkan peta jalan PJJ perluas akses pendidikan formal

1 month ago 5

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memaparkan peta jalan penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) guna memperluas akses terhadap layanan pendidikan formal, khususnya bagi wilayah tertinggal, terluar dan terdepan (3T).

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Kemendikdasmen Tatang Muttaqin menyebutkan masih ada sebanyak 3,9 juta anak usia sekolah yang tidak sekolah, dengan sekitar 25 persen dari mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah karena alasan ketiadaan biaya, bekerja atau mencari nafkah, menikah, mengurus rumah tangga hingga jarak sekolah yang jauh dari rumah.

“Oleh karena itu, melalui program Pendidikan Jarak Jauh jenjang pendidikan menengah yang kami luncurkan uji terapnya hari ini, kami berupaya memfasilitasi pemerataan kesempatan pendidikan yang bermutu bagi seluruh anak Indonesia,” kata Tatang dalam kegiatan Peluncuran Uji Terap PJJ Jenjang Pendidikan Menengah, di Jakarta pada Kamis.

Lebih lanjut, ia menjelaskan pihaknya menargetkan implementasi PJJ jenjang pendidikan menengah dapat dilaksanakan pada 34 satuan pendidikan di 34 provinsi secara bertahap pada tahun 2026.

Dengan jumlah minimal 100 murid per provinsi, lanjutnya, Kemendikdasmen memperkirakan akan ada 3.400 murid yang dapat mengakses PJJ pada tahun 2027.

Adapun pada tahun 2028, Tatang menambahkan Kemendikdasmen berharap Pemda menjadi lebih proaktif untuk menjangkau anak-anak usia sekolah yang tidak sekolah.

“Sehingga pada penghujung pemerintahan, diharapkan ada Sekolah Jarak Jauh Nasional untuk menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Kemendikdasmen tengah melakukan uji terap penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) jenjang pendidikan menengah di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) guna memfasilitasi layanan pendidikan formal kepada anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Penyelenggaraan terap PJJ jenjang pendidikan menengah di SIKK tahun ini menargetkan 100 murid.

Pihaknya memilih SIKK sebagai proyek percontohan karena merupakan sekolah Indonesia luar negeri dengan jumlah murid terbesar dan merupakan sekolah induk bagi Community Learning Center (CLC) yang ada di Sabah dan Sarawak, dengan jumlah peserta didik sekitar 20 ribu untuk jenjang SD dan SMP.

Adapun mayoritas orang tua para murid tersebut merupakan pekerja migran Indonesia, seperti buruh di ladang sawit, perkebunan, buruh bangunan, asisten rumah tangga, dan pelayan restoran.

Baca juga: Kemendikdasmen uji terap PJJ bagi anak pekerja migran di Kinabalu

Baca juga: Kemendikdasmen siapkan skema PJJ bagi warga minim akses pendidikan

Baca juga: Mendikdasmen paparkan 3 strategi capai pendidikan merata untuk semua

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |