Cirebon (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) RI memberikan pendampingan dalam pengelolaan Museum Keraton Kanoman di Kota Cirebon, Jawa Barat, mulai September 2025 untuk menjaga kelestarian koleksi bersejarah sekaligus meningkatkan standar permuseuman.
Kasubdit Tata Kelola Permuseuman Kemenbud Iskandar Eko di Cirebon, Rabu, mengatakan museum yang berada di kompleks Keraton Kanoman itu menyimpan banyak artefak penting, namun kondisi pengelolaannya masih perlu diperkuat.
“Wajar bila keadaannya seperti sekarang karena mengelola museum membutuhkan biaya besar dan tenaga terampil. Untuk itu negara harus hadir dalam pelestarian benda cagar budaya,” katanya.
Ia menjelaskan pendampingan tersebut berupa arahan, pelatihan sumber daya manusia (SDM) penataan tata pamer, penguatan dokumentasi koleksi serta dukungan teknis agar museum di keraton tersebut memenuhi standar.
“Tanpa penguatan SDM, sulit bagi museum untuk berkembang. Karena itu pelatihan menjadi hal penting,” ujarnya.
Menurut dia, tahap awal pendampingan akan difokuskan pada penataan ulang tata pamer sehingga koleksi bisa ditampilkan lebih baik dan edukatif bagi pengunjung.
Eko menyebut kondisi fisik museum memang belum ideal karena dipengaruhi lingkungan Cirebon yang lembap. Oleh karena itu, renovasi besar menjadi kebutuhan, meskipun hal tersebut memerlukan dukungan anggaran lintas pihak.
Baca juga: Akselerasi dalam pelindungan diperlukan untuk kembangkan cagar budaya
Selain itu, ia menyampaikan pada langkah awal pendampingan dilakukan pula inventarisasi untuk menghimpun data terkait jumlah, kondisi, hingga status kepemilikan koleksi.
“Pendataan sedang berlangsung dan membutuhkan perhatian khusus. Setelah selesai, barulah dilakukan penataan ulang tata pamer,” katanya.
Sementara itu Juru Bicara Kesultanan Kanoman Ratu Raja Arimbi Nurtina mengatakan dukungan seperti ini sangat diperlukan, bahkan bisa diperkuat dengan merenovasi museum.
Ia menyebut museum tersebut terakhir direnovasi pada 1997, sehingga memerlukan pembaruan.
Dengan ruang tata pamer yang baik, kata dia, museum bisa lebih bercerita tentang perjalanan sejarah Kesultanan Kanoman.
Baca juga: Kemenbud-Kemenag kolaborasi kembangkan budaya dan perkuat nilai agama
Ia menjelaskan museum saat ini menyimpan sekitar 100 koleksi seperti kereta kebesaran Kerajaan Cirebon, Kereta Paksi Naga Liman, guci peninggalan Ratu Ong Tien, hingga naskah kuno.
Dia menuturkan pengelolaan museum masih dilakukan secara turun-temurun oleh keluarga keraton, dengan sumber daya terbatas.
Oleh karena itu, ia berharap pendampingan pemerintah menjadi langkah awal menuju pengelolaan museum yang lebih profesional.
“Semua koleksi di museum ini memiliki nilai sejarah tinggi dan perlu dijaga sebagai warisan bangsa,” ucap dia.
Baca juga: Kemenbud sampaikan pesan pelestarian budaya lewat Reog Ponorogo
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.