Kemenag Sumenep perkuat deteksi dini potensi konflik sosial keagamaan

2 months ago 6

Sumenep (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memperkuat upaya deteksi dini potensi konflik sosial keagamaan sebagai upaya memperkuat persatuan dan kesatuan serta kerukunan umat beragama.

"Ini penting kami lakukan, karena berdasarkan fakta sosial selama ini, konflik sosial cenderung dipicu oleh klaim kebenaran berlebihan dan kurangnya dialog keagamaan," kata Kepala Kemenag Sumenep Abdul Wasid, di Sumenep, Rabu.

Oleh karena itu, upaya untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang toleran, inklusif, dan menghargai perbedaan pandangan dalam pemahaman beragama perlu dilakukan.

Hal itu perlu dilakukan terutama bagi penyuluh agama, juru dakwah, tokoh agama, serta pengurus dan ketua organisasi keagamaan dan organisasi kemasyarakatan.

"Untuk bisa melakukan deteksi dini atas potensi konflik sosial bernuansa agama ini, maka perlu dilakukan pelatihan dan pemahaman terhadap para pihak yang memiliki peran penting di bidang keagamaan," katanya.

Selain itu, upaya deteksi dini kepada masyarakat juga harus dilakukan, sehingga tercipta pemahaman yang utuh, dan bisa mengetahui cara melakukan antisipasi atas potensi konflik yang terjadi di masyarakat.

Baca juga: Kemenag siapkan regulasi khusus rumah doa guna cegah konflik

Ia menuturkan salah satu upaya yang telah dilakukan institusi ini adalah menggelar pelatihan dan pendidikan secara berkesinambungan dan diskusi terarah.

"Untuk diklat ini, kami gelar secara berkelanjutan di semua kecamatan, sedangkan diskusi terarah bersifat insidentil," katanya.

Salah satunya, seperti yang digelar di Kantor Kemenag Kabupaten Sumenep, Selasa (8/7).

Diskusi terarah bertajuk “Merawat Kebersamaan, Meneguhkan Moderasi Beragama di Tengah Keberagaman” itu diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari Kepala KUA se-Kabupaten Sumenep, perwakilan organisasi masyarakat Islam, dan perwakilan dari elemen organisasi kepemudaan.

Menurut dia, pendekatan moderasi beragama harus menjadi landasan bersama dalam menjaga harmoni kehidupan masyarakat yang majemuk.

“Kebersamaan yang telah lama terjaga di Sumenep adalah modal besar. Melalui kegiatan tersebut, kami ingin memperkuat sinergi antarpemangku kepentingan dalam menciptakan ruang dialog, saling memahami, dan mencegah gesekan sosial,” katanya.

Baca juga: Pemprov Sulteng perkuat sinergi cegah potensi konflik sosial

Peserta diberikan pemahaman tentang potensi-potensi konflik, langkah-langkah pencegahan, serta pentingnya peran generasi muda dalam merawat nilai-nilai toleransi.

Kegiatan itu juga merupakan bagian dari program strategis Kementerian Agama dalam memperkuat moderasi beragama di daerah, sekaligus menjawab tantangan keberagaman yang dinamis di tengah masyarakat.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |