Samarinda (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Timur memberikan perhatian khusus kepada calon jamaah haji lanjut usia (lansia) yang jumlahnya mencapai 45 persen dari total 5.708 jamaah yang diberangkatkan melalui Embarkasi Balikpapan tahun 2025.
"Kami telah membentuk bidang khusus pelayanan lansia yang diketuai oleh dokter dari Dinas Kesehatan Kaltim untuk memberikan pelayanan ekstra," kata Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kaltim Muhlis Hasan di Samarinda, Kamis.
Klasifikasi calon haji lansia ialah mereka yang berusia di atas 65 tahun. Dari total itu, yang masuk kategori lansia prioritas berusia 85 tahun ke atas berjumlah 129 orang. Bahkan, terdapat satu calon haji tertua yang berusia 101 tahun.
Pelayanan khusus bagi jamaah lansia meliputi penempatan kamar penginapan di lantai bawah, akses kesehatan yang mudah dijangkau, dan pendampingan khusus.
Baca juga: Kemenag: Calon haji lansia Sumbar mencapai 30 persen
Baca juga: Kemenag Sumut: 416 orang lansia tunaikan ibadah haji pada 2025
Muhlis menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan (istitha'ah) bagi seluruh calon jamaah. Oleh karena itu, calon jamaah yang ditetapkan sekarang telah memenuhi syarat kesehatan dan melunasi biaya haji.
Embarkasi Balikpapan sendiri melayani empat provinsi, yaitu Kalimantan Timur sebanyak 2.586 orang, Kalimantan Utara 416, Sulawesi Tengah 1.993, dan Sulawesi Utara 713. Total, jamaah diberangkatkan sebanyak 5.708 orang. Selain itu, terdapat 64 petugas kloter yang mendampingi para jamaah.
"Keberangkatan calon jamaah haji melalui Embarkasi Balikpapan terbagi dalam 16 kloter dan dua gelombang," kata Muhlis.
Gelombang pertama pemberangkatan dimulai pada 6 Mei 2025, dengan jamaah masuk asrama sehari sebelumnya. Kloter pertama berasal dari Balikpapan, disusul kloter dari Samarinda dan Kutai Kartanegara. Pada gelombang pertama ini juga terdapat jamaah dari Kalimantan Utara yang tergabung dalam dua kloter.
Muhlis menjelaskan bahwa persiapan keberangkatan haji telah dilakukan sejak jauh hari, meliputi pelunasan biaya haji, pengurusan paspor dan visa, serta pemisahan jamaah per kloter.
Proses pra-manifes untuk jamaah Kaltim sudah rampung 100 persen. Setiap kloter rata-rata berjumlah 360 jamaah, termasuk empat petugas kloter yang terdiri dari ketua kloter, pembimbing ibadah, dan dua tenaga kesehatan.
Muhlis juga memberikan saran kepada seluruh calon jamaah haji untuk mempersiapkan fisik dan mental dengan baik, memeriksa kesehatan, membawa obat-obatan pribadi yang diperlukan, serta mempelajari manasik haji dengan sungguh-sungguh.
Ia juga mengimbau agar jamaah meluruskan niat untuk beribadah dan tidak melakukan hal-hal yang dapat mengurangi kekhusyukan ibadah.*
Baca juga: Jumlah calon jamaah haji Kulon Progo 2025 berkurang, hanya 264 orang
Baca juga: PDIP dorong komunikasi intensif soal pembatasan jamaah haji lansia
Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025