Kemenag ajak pemuda terapkan nilai Deklarasi Istiqlal lewat budaya

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama menggelar Ngaji Budaya bertajuk “Deklarasi Istiqlal dalam Perspektif Budaya” di Jakarta, Rabu, yang mengajak para pemuda, baik mahasiswa maupun santri, untuk menerapkan nilai-nilai Deklarasi Istiqlal melalui pendekatan budaya.

"Agama itu welcome terhadap budaya. Karena budaya itu salah satu instrumen paling efektif yang digunakan untuk mengubah masyarakat. Masyarakat akan menikmati sentuhan kebudayaan," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Abu Rokhmad.

Acara tersebut menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu akademisi dan filolog Oman Fathurrahman, budayawan dari Lesbumi NU Susi Luvaty, serta Koordinator Staf Khusus Menteri Agama Faried F. Saenong.

Para narasumber membahas hubungan Islam dan budaya dalam Deklarasi Istiqlal, yang menekankan pentingnya harmoni keduanya dalam membangun peradaban inklusif.

Selain itu, forum ini juga mendorong pelestarian budaya Islam Nusantara serta membuka ruang dialog antara ulama, budayawan, dan masyarakat.

Abu Rokhmad mengatakan pendekatan budaya dinilai sebagai salah satu instrumen yang efektif dalam membentuk dan mengubah masyarakat.

Baca juga: Unika Atma Jaya buat diskusi refleksikan kunjungan Paus Fransiskus

Menurutnya, seni dan budaya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat beragama di Indonesia, menciptakan harmoni antara nilai-nilai agama dan tradisi lokal.

Dalam berbagai kegiatan keagamaan, penggunaan unsur budaya seperti musik, tarian, dan sastra kerap mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Tepuk tangan dan apresiasi terhadap seni adalah bukti bahwa manusia secara alami merespons keindahan dan pesan yang terkandung di dalamnya.

"Maka dari itu, dakwah melalui seni dan budaya dapat lebih mudah diterima oleh berbagai lapisan masyarakat," kata dia.

Menurut dia, pendekatan tersebut selaras dengan visi Indonesia Emas 2045, bahwa bangsa Indonesia diharapkan menjadi masyarakat yang maju, berdaya saing, serta tetap berakar pada nilai-nilai spiritual dan kebudayaan.

Melalui strategi dakwah berbasis budaya, Islam dapat membangun peradaban yang harmonis, inklusif, dan berorientasi pada kemajuan.

"Ngaji Budaya ini memberi pesan kuat untuk terus mendorong dan mendakwahkan Islam dengan cara berkebudayaan. Saya yakin dengan pendekatan kesenian, sastra, dan kebudayaan akan mengantarkan kita pada Indonesia Emas 2045," kata dia.

Baca juga: Kemenag gelar khataman Al Quran sambut Ramadhan

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |