Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI) bisa dikapitalisasi untuk tambahan sumber pembiayaan kebutuhan keluarga.
“Dengan adanya Bank Emas ini, bisa dikapitalisasi untuk dijadikan jaminan, dijadikan simpanan, bisa menambah sumber-sumber pembiayaan untuk kebutuhan keluarga,” ujarnya di Jakarta, Rabu.
Saat ini, jumlah emas yang tersebar di masyarakat sebesar 1.800 ton dengan perkiraan nilai sekitar Rp300 triliun.
Melalui PT Freeport Indonesia (PTFI), produksi emas disebut dapat bertambah setiap tahun sekitar 50-60 ton.
“Saya rasa masyarakat hampir semua kan sekarang menyimpan emas dalam bentuk perhiasan, terutama ibu-ibu. Dengan adanya Pegadaian kan likuiditas sudah bisa dirasakan, tetapi nanti kalau kita bisa masukkan lagi dalam bentuk emas dan yang lain, itu akan lebih likuid lagi,” ungkap Airlangga.
“Tentu targetnya nilai emasnya yang diperbankan akan semakin meningkat, dan di kedua institusi ini (Pegadaian dan BSI) dalam 3-4 tahun ke depan, tadi targetnya kan lebih dari 224 ton,” kata dia.
Pada hari ini, Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan Layanan Bank Emas Pegadaian dan BSI yang pertama di Tanah Air sebagai langkah mendukung hilirisasi dalam Astacita yang dicanangkan pemerintah.
Kepala Negara mengatakan Bank Emas ini akan meningkatkan produk domestik bruto Indonesia hingga Rp245 triliun, membuka 1,8 juta lapangan kerja baru, hingga memperluas devisa.
"Karena dari hulu hingga hilir emas akan diolah dan disimpan di dalam negeri, dan tidak mengalir ke luar negeri," ujar Prabowo.
Pengumuman soal peresmian Layanan Eank emas ini sebelumnya sudah diutarakan oleh Presiden saat mengumumkan kebijakan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) dan kebijakan ekonomi lainnya di Istana Merdeka Jakarta, Senin (17/2) pekan lalu.
Prabowo memaparkan alasan dibentuknya Bank Emas khusus di Indonesia karena komoditas emas hasil tambang dalam negeri yang diekspor tidak memiliki penyimpanan khusus di dalam negeri.
Oleh karena itu, Presiden meresmikan Bank Emas pada hari ini dan menjadi yang pertama di negeri ini.
Baca juga: Presiden resmikan Bank Emas pertama di Indonesia
Baca juga: Bank Emas: Keuntungan dan tantangan berinvestasi emas
Baca juga: Pengamat nilai sumber daya emas RI bisa dioptimalkan lewat bank emas
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025