Jakarta (ANTARA) - Beberapa peristiwa humaniora terjadi di tanah air sepanjang Senin (1/112) seputar kondisi, dan penanganan bencana banjir di wilayah Sumatera.
Peristiwa tersebut, di antaranya korban meninggal di Aceh, Sumut, Sumbar bertambah jadi 442 jiwa hingga Mendagri minta penanganan bencana di Sumatera sudah jadi perhatian nasional.
Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca.
Korban meninggal di Aceh, Sumut, Sumbar bertambah jadi 442 jiwa
Jumlah korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus bertambah menjadi 442 jiwa, sebagaimana dinyatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam laporan yang diterima di Jakarta, Senin.
"Sementara itu, untuk total korban hilang di tiga provinsi mencapai 402 jiwa," kata Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangan yang dikonfirmasi dari Jakarta itu.
Dari Pos Pendukung Nasional di Tapanuli Utara tersebut, dia memaparkan di Sumatera Utara, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 217 orang setelah tim SAR gabungan menemukan sejumlah korban yang sebelumnya dinyatakan hilang.
Selengkapnya baca di sini
BMKG operasi modifikasi cuaca di tiga posko tangani banjir Sumatera
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di tiga posko wilayah Sumatera untuk mengurangi potensi hujan saat penyaluran bantuan bagi korban banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Barat, hingga Sumatera Utara.
OMC tersebut masih akan berlangsung hingga Rabu (3/12) mendatang yang dipusatkan di Posko Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda (Aceh), Posko Kualanamu (Medan), dan Posko Bandara Internasional Minangkabau (Padang).
"Kita berusaha menjaga agar proses penyelamatan, kedaruratan, dan upaya drop logistik tidak terganggu dengan cuaca ekstrem atau curah hujan tinggi. Kita menebarkan NaCl (larutan garam halus) di daerah-daerah agar hujan bisa turun di daerah yang tidak rawan," kata Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani dalam rapat bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta, Senin.
Selengkapnya baca di sini
Pemkab: Kerusakan akibat banjir di Aceh Barat capai Rp200 miliar lebih
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memastikan kerusakan infrastruktur dan fasilitas akibat bencana banjir bandang, banjir luapan, dan tanah longsor di kabupaten itu mencapai Rp200 miliar lebih.
“Kerusakan paling parah terjadi pada infrastruktur vital seperti jembatan, badan jalan, dan akses menuju permukiman warga yang hingga kini masih terisolasi,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekdakab Aceh Barat, Kurdi, kepada wartawan di Aceh Barat, Senin.
Beberapa wilayah di Kecamatan Pante Ceureumen, Woyla Timur, Woyla Barat, Woyla, dan Arongan Lambalek hingga saat ini masih belum bisa diakses secara penuh.
Selengkapnya baca di sini
Bupati Aceh Tamiang: 10 kecamatan belum bisa diakses bantuan
Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi menyatakan dari 12 kecamatan yang terdampak bencana hidrometeorologi baru dua kecamatan yang dapat diakses untuk pendistribusian bantuan.
"Saat ini kita belum bisa menjangkau seluruh kecamatan, karena masih terendam air dan jalan yang dilalui juga ada yang tertimbun longsor,” kata Bupati Armia Fahmi yang dihubungi di Banda Aceh, Senin pagi.
Ia menjelaskan, bantuan yang telah disalurkan baru ke dua kecamatan yakni Kuala Simpang, Karang Baru, dan sebagian Kecamatan Rantau. Sementara kecamatan lainnya belum bisa dijangkau.
Selengkapnya baca di sini
Mendagri: Penanganan bencana di Sumatera sudah jadi perhatian nasional
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut penanganan bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera sudah menjadi perhatian nasional dengan mengoptimalkan pengiriman bantuan, logistik, serta tim untuk membuka akses ke wilayah-wilayah yang masih terisolir.
"Kalau untuk penetapan bencana nasional sementara belum, tetapi perlakuannya sudah nasional. Dari hari pertama, pemerintah pusat menilai sendiri bahwa harus turun, dan kemudian dari hari pertama sudah dilakukan dengan prosedur nasional, jadi semua sudah all out," kata Mendagri dalam konferensi pers di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan seluruh pihak sudah mengerahkan semua kekuatan nasional untuk membantu bencana di Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat, dengan bantuan-bantuan logistik yang langsung dibawa dari Jakarta dan diturunkan melalui udara di wilayah-wilayah yang masih terisolir.
Selengkapnya baca di sini
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































