Jakarta (ANTARA) - Sejumlah warta humaniora kemarin, Selasa (29/4) masih menarik dibaca hari ini, mulai dari temuan kecurangan dan joki dalam enam hari Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), hingga Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang siap merekrut dokter spesialis daerah untuk mengatasi ketimpangan.
Selain itu, ada juga warta tentang Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) yang menanggapi larangan tentang wisuda sekolah, pemuda diminta menjadi garda terdepan dalam menangani isu sampah, hingga peran aktif masyarakat dalam konservasi bunga bangkai.
Berikut rangkuman berita:
1. Panitia temukan 50 pelaku kecurangan dan 10 joki dalam enam hari UTBK
Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 mencatat setidaknya 50 orang pelaku kecurangan, serta 10 orang joki dalam enam hari pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025.
Baca juga: Panitia temukan 50 pelaku kecurangan dan 10 joki dalam enam hari UTBK
2. Mendikdasmen tanggapi larangan wisuda sekolah
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti memperbolehkan pelaksanaan wisuda sekolah selama kegiatan tersebut tidak memberatkan dan sudah mendapatkan persetujuan orang tua maupun murid.
Baca juga: Mendikdasmen tanggapi larangan wisuda sekolah
3. Wamen LH ajak generasi muda jadi garda terdepan tangani isu sampah
Wakil Menteri Lingkungan Hidup (LH) Diaz Hendropriyono mengajak generasi muda lebih aktif mengelola sampah dan menjaga lingkungan berkelanjutan, tidak hanya menerima kondisi lingkungan saat ini tetapi harus ikut serta menjaganya.
Baca juga: Wamen LH ajak generasi muda jadi garda terdepan tangani isu sampah
4. BRIN dorong masyarakat di Jatim turut aktif konservasi bunga bangkai
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong masyarakat di Jawa Timur turut aktif terlibat dalam upaya konservasi bunga bangkai endemik atau rafflesia zollingeriana di wilayah itu.
Baca juga: BRIN dorong masyarakat di Jatim turut aktif konservasi bunga bangkai
5. Kemenkes siap rekrut dokter spesialis daerah untuk atasi ketimpangan
Kementerian Kesehatan siap menerapkan sistem rekrutmen berbasis daerah dalam pendidikan dokter spesialis guna mengatasi ketimpangan distribusi tenaga kesehatan, terutama di wilayah terpencil dan tertinggal (3T).
Baca juga: Kemenkes siap rekrut dokter spesialis daerah untuk atasi ketimpangan
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
