Jakarta (ANTARA) - Penataan ulang dilakukan di Kelurahan Makasar, Jakarta Timur, untuk mengantisipasi rumah longsor susulan akibat abrasi saluran air di wilayah RT 08/RW 05.
Upaya ini dilakukan setelah lima rumah warga mengalami retak hingga ambles akibat abrasi saluran air tua yang mengikis pondasi bangunan.
"Ini akan dikaji ulang oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) karena posisi saluran sudah sampai ke badan jalan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Makasar Faisal Rizal di RT 08/RW 05 Makasar, Jakarta Timur, Selasa.
Pihaknya akan usulkan penggantian menggunakan beton u-ditch supaya lebih kokoh. Saluran air di kawasan itu tergolong tua dan sebagian strukturnya sudah rusak karena abrasi yang terjadi bertahun-tahun.
"Sehingga upaya ini menjadi langkah pencegahan jangka panjang agar aliran lebih stabil dan tidak lagi menggerus tanah di sekitarnya," katanya.
Baca juga: Lima rumah di Makasar retak dan ambruk akibat abrasi saluran air
Selain penataan infrastruktur, pihaknya juga berupaya menyiapkan dukungan sosial bagi warga yang terdampak.
Untuk sementara sudah ditangani oleh Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). "Kami akan bersurat ke Baznas-Bazis dan PMI agar bisa membantu renovasi rumah warga yang rusak," ujar Faisal.
Faisal menjelaskan, longsor terjadi pada Senin sekitar pukul 15.00 WIB, setelah wilayah tersebut diguyur hujan cukup lama.
Air yang mengalir deras di saluran tua di belakang rumah warga menyebabkan tanah di sekitarnya terkikis perlahan hingga sebagian pondasi rumah amblas.
"Saat hujan deras, warga melapor terjadi longsor kecil. Kami langsung turunkan petugas PPSU dan SDA untuk membersihkan dan mengamankan lokasi, meski kondisi masih hujan," katanya.
Baca juga: Perbaikan turap Kali Cipinang Jaktim ditargetkan selesai akhir Oktober
Petugas PPSU segera melakukan pembersihan material longsor dan memperkuat sisi saluran air sementara menggunakan karung pasir.
Petugas dari Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) telah meninjau lokasi untuk melakukan kajian ulang terhadap sistem saluran yang dinilai sudah tidak memadai.
Meski begitu, Faisal memastikan tidak ada warga yang harus mengungsi karena kondisi rumah masih bisa ditinggali. Aktivitas masyarakat juga berjalan seperti biasa.
"Tidak perlu buka dapur umum karena warga masih bisa bertahan di rumah masing-masing. Yang penting, lingkungan tetap kami amankan dari potensi longsor susulan," katanya.
Di sisi lain, Faisal juga mengimbau warga agar memperhatikan aspek konstruksi saat membangun rumah, terutama yang berdiri di sekitar saluran air.
Baca juga: Pemkot Jaktim targetkan perbaikan turap Kali Baru rampung November
Pondasi yang kuat dan sesuai standar menjadi kunci untuk mencegah longsor atau pergeseran tanah saat musim hujan.
"Saya imbau masyarakat agar membangun rumah dengan pondasi yang benar. Kadang hujan tidak terlalu deras, tapi kalau saluran air tidak sesuai, tanah bisa tergerus sedikit demi sedikit," ujarnya.
Melalui kejadian ini, Kelurahan Makasar berkomitmen memperkuat kesiapsiagaan lingkungan terhadap risiko bencana skala kecil seperti abrasi dan longsor.
Program penataan saluran air dan perbaikan infrastruktur dasar akan menjadi prioritas agar lingkungan lebih aman dan tertata.
"Kami tidak hanya tangani dampak, tapi juga fokus pada pencegahan. Mulai dari memperkuat saluran air, menata drainase, sampai edukasi warga soal pentingnya pondasi bangunan yang kuat," kata Faisal.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































